Mamuju, Gatra.com - Di tengah wabah Covid-19, masih ada pengusaha yang mengejar keuntungan yang berlipat. Di kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), harga tabung gas Elpiji ukuran 3 Kg, mengalami kenaikan, dari harga Rp16.000 naik menjadi Rp27.000 per tabung.
Kenaikan harga tabung gas melon tersebut, disebabkan adanya indikasi permainan yang dilakukan oleh pihak pangkalan untuk meraup keuntungan lebih.
Kepala Dinas Perdagangan Mamuju, Imelda Pababari mengaku, mendapati salah satu pangkalan yang terindikasi melakukan permainan dalam menjual tabung gas Elpiji ke masyarakat. Pihak pangkalan mendapatkan jatah 50 tabung dari agen, namun ketika dibongkar di pangkalan, hanya 20 tabung. Sedangkan sisanya dibawa ke luar kota Mamuju untuk dijual dengan harga lebih mahal.
"Saya mendapati salah satu pangkalan Elpiji di Kota Mamuju, yang melakukan indikasi kecurangan demi meraup untung lebih. Dia menjual tabung gas Elpiji di atas harga normal di luar kota Mamuju," ucap Imelda Pababari, Selasa (31/3).
Pihaknya mengatakan akan mengambil langkah tegas,dengan mencabut izin usaha dan menyita tabung gas milik pangkalan jika masih menjual harga di atas yang telah ditentukan.
"Saya tidak segang-segang mencabut izin usaha, dan menyita tabungnya, jika ada pangkalan yang mempermainkan harga yang telah ditentukan oleh pihak pemerintah bersama dengan agen," kata dia.
Imelda mengklaim,stok tabung gas di kota Mamuju, memenuhi kebutuhan, namun harga di beberapa pengecer naik karena ulah oknum pangkalan yang menaikkan harga sehingga pengecer juga menaikkannya.
"Saya akan melapor bupati terkait permasalahan ini. Dinas Perdagangan Mamuju akan membuat suatu regulasi agar harga tabung gas subsidi pemerintah ini rata sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET)."ujar Imelda"
Imelda menambahkan, akan melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina agar harga tabung gas Elpiji 3 Kg ini kembali normal dan tidak ada kelangkaan.