Solo, Gatra.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai mempersiapkan diri untuk melakukan karantina wilayah di kota Solo. Untuk merealisasikannya, Pemkot Solo bersiap untuk memetakan anggaran dan kebutuhan.
Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo saat ditemui Senin (30/3). Dirinya optimis dana yang dimiliki oleh Pemkot cukup untuk memenuhi kebutuhan selama karantina mandiri bisa mencukupi.
”Kami menyiapkan untuk tiga bulan. (Saya) perkirakan cukup anggarannya,” ucap pria yang akrab disapa Rudy ini.
Dana yang disiapkan ini diperkirakan cukup banyak. Hanya saja Rudy enggan merinci berapa jumlah yang disiapkan. Pihaknya mendapat dana ini dari memangkas beberapa kegiatan di kota Solo.
”Agenda pariwisata, kebudayaan dan kesenian kita pangkas dulu. Termasuk kegiatan perjalanan dinas ke luar kota dan ke luar negeri,” ucapnya.
Selain itu Pemkot Solo juga menunda pelaksanaan proyek nonprioritas yang telah direncanakan. Salah satunya yakni proyek pembangunan gedung parkir di Balai Kota Solo yang dilaksanakan pertengahan tahun ini.
”Nggak membangun dulu, (untuk) corona dulu,” ucapnya.
Berdasarkan Undang-Undang Kekarantinaan Kesehatan, semua orang mempunyai hak memperoleh perlakuan sama dalam penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan. Selain itu masyarakat juga wajib mendapat pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan kebutuhan medis, kebutuhan pangan dan kebutuhan untuk kehidupan sehari-hari selama karantina berlangsung.
Namun tidak ada perincian detail terkait pelaksanaan karantina wilayah. Sehingga nantinya tidak semua warga menjadi tanggung jawab pemerintah. Pemerintah hanya akan menanggung kebutuhan logistik warga yang miskin dan rentan miskin.
”Kami upayakan semua gotong-royong, jadi yang mampu membantu yang tidak mampu. Tidak semua menjadi tanggungan pemerintah,” ucapnya.
Menurut Rudy karantina wilayah ini bukan keputusan yang mudah diambil. Sebab beban logistik yang ditanggung pemerintah cukup berat, di samping itu masyarakat juga harus disiplin saat menjalani karantina.