Gunungkidul, Gatra.com – Komunitas perantau yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) terus meminta 300 ribu anggotanya di perantauan agar tidak pulang kampung karena merebaknya Covid-19. Akses masuk ke Gunungkidul diminta untuk ditutup, meski sudah ada 4.301 perantau pulang.
Ketua Umum IKG Edy Sukirman mengatakan pengurus terus mengimbau anggota IKG secara berulang-ulang. “Kami tidak henti-henti mengimbau. Sejak awal pandemi Corona dulu sampai sekarang, kami imbau supaya teman-teman tidak pulang terlebih dahulu,” kata Edy saat dihubungi melalui telepon, Senin (30/3).
Imbauan tersebut disampaikan melalui grup aplikasi pesan WhatsApp dan media sosial Facebook. IKG juga berpesan anggota IKG yang mudik harus melakukan karantina selama 14 hari sebelum bersosialisasi dengan tetangga.
“Saya katakan semua pintu masuk ke Gunungkidul di sembilan kecamatan itu sudah ditutup dan akan melalui pemeriksaan polisi kalau nekat pulang,” katanya.
Edy juga telah dihubungi oleh Bupati, Wakil Bupati, dan Ketua DPRD Gunungkidul. “Ya isinya sama, supaya tidak pulang terlebih dahulu. Sekarang kan kondisinya semakin mencekam. Kalau nanti sudah aman, silakan pulang,” ucapnya.
Menurut Edy, imbauan IKG berhasil karena sejumlah perantau memutuskan tidak mudik. “Semua anak-anak perantau menaati peraturan. Katakanlah kalau jebol, dua ribu ya termasuk berhasil, karena anggota kami 300 ribu. Kami sendiri tidak bisa ngawasi karena pintu keluarnya banyak,” katanya.
Edy pun meminta Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menempuh langkah tegas untuk menutup jalur masuk ke Gunungkidul. “Saya minta ke Bupati kemarin, supaya ditutup pintu-pintu masuknya. Itu saudara kita, tapi juga harus taat aturan. Kalau yang telanjur pulang, ya mohon jadi tugasnya Pemda memberikan bimbingan dan penyuluhan,” katanya.
Hingga pukul 8.50 WIB Senin (30/3), jumlah perantau yang sudah tiba di Gunungkidul 4.301 orang. “Jangan mudik. Mudik memang ada manfaatnya, tetapi risiko dan bahayanya lebih besar,” kata Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi.