Jakarta, Gatra.com – Pihak Lion Air Group membantah maskapainya mengalami kecelakaan penerbangan di Filipina. Sanggahan itu disampaikan merespons insiden jatuhnya pesawat maskapai Filipina, Lionair Inc, yang memiliki nama serupa dengan maskapai berlogo singa itu.

“Lion Air Group sampai saat ini tidak beroperasi secara berjadwal atau sewa tertentu (charter) di Filipina,” ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihartono dalam keterangan tertulis diterima Gatra.com, Senin (30/3).

Dirinya menyampaikan Lion Air Group tidak memiliki perusahaan penerbangan di Filipina. Tercatat saat ini Lion Air Group memiliki lima wilayah operasi penerbanagan yakni: Lion Air di Indonesia (Kode: JT), Wings Air di Indonesia (Kode: IW), Batik Air di Indonesia (Kode: ID), Malindo Air di Malaysia (Kode: OD), dan Thai Lion Air (Kode: SL) di Thailand.

Ia mengatakan maskapai Lion tetap akan mematuhi wilayah operasi itu sesuai ketentuan navigasi internasional. “Lion Air Group dalam beroperasi, tunduk dan melaksanakan seluruh aturan penerbangan internasional, regulator dan ketentuan perusahaan dalam menjalankan operasional sesuai dengan standar operasional prosedur yang memenuhi persyaratan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan,” tutur Danang.

Sebelumnya diberitakan pesawat Lionair Inc RPC 5880 jatuh dan terbakar ketika lepas landas dari Bandara Internasional Ninoy Aquino di Manila pada Minggu (29/3). Pesawat mengalami insiden kecelakaan saat akan bertolak menuju Tokyo. Dilansir dari CNN, kecelakaan itu menewaskan delapan (8) penumpang.

Korban kecelakaan terdiri dari seorang warga Amerika Serikat (AS) dan Kanada, dan 6 warga Filipina. Pesawat juga dilaporkan membawa pasokan medis dan tenaga kesehatan dalam misi penanganan virus corona. Keterangan itu diperkuat oleh juru bicara Palang Merah, Richard Gordon, misi itu harus selesai karena pesawat terlebih dulu terbakar di landasan pacu.