Padang, Gatra.com - Pandemi Coronavirus disease (Coovid-19) dikhawatirkan berdampak besar pada sektor sosial dan ekonomi, terutama warga miskin di Sumatra Barat (Sumbar). Upaya mengatasi permasalahan itu, pemerintah provinsi setempat akan menyiapkan 1000 ton beras tambahan.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan, pihaknya akan menyiapkan 1000 ton beras itu untuk Jaring Pengamanan Sosial dan akan disebarkan kepada masyarakat miskin di provinsi setempat. Sementara stok saat ini, untuk kebutuhan empat bulan ke depan, baik beras, tepung, minyak goreng dinilai masih cukup.
"Kalau untuk empat bulan kedepan masih cukup, tapi bulan selanjutnya kita harus beli stok beras," kata Irwan, saat meninjau cadangan pangan di Gudang Bulog Wilayah Sumbar Minggu (29/3).
Keterangan alumnus Universitas Indonesia itu, pihaknya perlu menyiapkan berbagai skema dalam menghadapi ancaman Coronavirus disease (Covid-19) ini. Pasalnya, pandemi virus corona ini dipastikan akan menimbulkan dampak pada bidang sosial dan ekonomi bagi Sumbar nantinya.
Sebelumnya, Jumat (27/3), Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit menuturkan perlunya strategi mengatasi dampak Covid-19. Tim Gugus Tugas Dampak Sosial dan Ekonomi yang telah dibentuk, harus merumuskan upaya yang akan dilakukan. Mulai skema perencanaan, hingga sasaran utama yakni masyarakat miskin.
Nasrul mengungkapkan, berdasarkan datar Dinas Sosial Sumbar, saat ini jumlah warga di bawah garis kemiskinan di provinsi itu mencapai 476 ribu jiwa. Sementara stok beras di gudang Bulog Sumbar saat ini hanya cukup untuk kebutuhan hingga lebaran nanti dalam kondisi normal.
Ia mengatakan, saat ini cadangan beras di Sumbar hanya 2.600 ton, yakni 700 ton dari dana APBD Pemprov Sumbar, dan kabupaten/kota 1.900 ton. Maka untuk kebutuhan penanganan Covid-19, Sumbar harus membeli sebanyak 1000 ton beras lagi yang diperkirakan dengan biaya Rp12 miliar.
"Sasaran kita masyarakat miskin. Nanti kita bagikan sesuai standar kemiskinannya, misalnya 300 gram per orang/hari. Kita akan salurkan ke semua 476 warga kategori miskin atau kurang mampu," imbuhnya.
Menurutnya, pembagian stok beras itu nantinya, pihaknya akan bekerjasama dengan Dinas Pangan, Bulog Wilayah Sumbar, Dinas Sosial, BPBD Sumbar, Tagana, dan instansi terkait. Dengan harapan, bisa mengurangi beban masyarakat miskin selama penanganan virus corona yang mewabah.