Jakarta, Gatra.com - Hasil survei lembaga survei Charta Politika pada 20–27 Februari 2020 lalu, di seluruh Provinsi di Indonesia menempatkan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno kembali menempati urutan teratas sebagai tokoh potensial yang dijagokan jadi calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Direktur Riset Charta Politika, Muslimin mengatakan mantan Calon Wakil Presiden 2019 itu mengungguli Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Sandiaga Uno unggul menempati posisi pertama dengan perolehan 29,2%. Disusul oleh Anies Baswedan di posisi kedua dengan tingkat elektabilitas 27,3%. Selanjutnya, Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 21,9%,” kata Muslimin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (29/3).
Muslimin menyebut, alasan pemilih memilih Sandi karena dinilai mampu menstabilkan harga bahan-bahan pokok. Mengingat stabilitas bahan-bahan pokok merupakan salah satu isu utama yang menentukan preferensi pemilih.
“Rakyat berharap pemimpin yang mampu menjaga ketersediaan dan stabilitas harga sembako, bahkan lebih murah,” katanya.
Pada survei ini, responden disodorkan pertanyaan “siapa calon pemimpin yang mampu menurunkan harga bahan pokok?.
“Pengusaha sekaligus mantan Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno memiliki brand association sebagai sosok yang paling mampu melakukannya dengan dukungan sebesar 13,2%,” ujarnya.
Jumlah tersebut mengungguli dua tokoh yang pernah berpasangan dengannya pada Pilpres 2019 dan Pilgub DKI Jakarta 2017, seperti Prabowo Subianto dengan jumlah suara sebesar 12,8% dan Anies Baswedan dengan jumlah suara 12,7%.
Sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 9,6%, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 9%, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 7,3%, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 2,9%, dan tokoh-tokoh lainnya.
Dari hasil survei dengan tema tiga elektabilitas tokoh, nama Sandiaga Uno juga menempati posisi pertama dengan jumlah suara 29,2%. Politisi Gerindra ini kembali berhasil mengalahkan mantan pasangannya di Pilgub DKI Jakarta Anies Baswedan yang hanya mengantongi 27,3% dan Ganjar Pranowo 21,9%.
Survei Charta Politika dilakukan pada 20–27 Februari 2020 di seluruh Provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka (face to face interview) terhadap sampel acak (random sampling) responden. Margin of error dari survei ini sebesar 2,83%.