Jakarta, Gatra.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, semakin bertambahnya jumlah kasus positif virus Corona baru atau Covid-19 di Indonesia membuktikan bahwa masih banyak masyarakat yang belum menerapkan anjuran pemerintah. Seperti melakukan jaga jarak dengan sekitar atau social distancing dan menerapkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
“Oleh karena itu, kita masih memprihatinkan kondisi ini. Terbukti bahwa penularan masih terjadi, bahwa kasus positif masih berada di tengah-tengah masyarakat. Bahwa kontak dekat masih terjadi, bahwa kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun masih belum dilaksanakan,” kata Yuri, sapaannya, di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (28/3).
Padahal, menurutnya, penularan Covid-19 paling banyak terjadi melalui perantara tangan dan kontak fisik secara langsung. “Karena data menunjukkan, penularan paling banyak justru karena perantara tangan,” imbuh dia.
Baca Juga: Pemprov Jambi Siapkan 400 Kamar Isolasi Corona
Karenanya, Yuri mengimbau masyarakat untuk membiasakan cuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir, baik sebelum makan, minum, menyentuh wajah, mata, hidung, mulut, atau mata. Karena cara itulah yang paling efektif untuk menghilangkan kuman, bakteri, dan virus di tangan.
Sementara itu, hingga Sabtu (28/3) pukul 12.00 jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 109 kasus, menjadi 1.155 kasus. Dengan pasien yang sudah sembuh dan diizinkan pulang bertambah 13 orang. Sehingga total menjadi 59 orang.
“Kemudian dilaporkan kasus kematian pada periode ini sebanyak 15 orang. Sehingga total kematian menjadi 102 orang,” kata Yuri, sapaannya.