Sragen, Gatra.com - Minuman herbal berbahan alami makin dicari masyarakat sebagai alternatif obat menjaga daya tahan tubuh. Salah satunya wedang uwuh yang laris manis di tengah merebaknya virus corona. Wiyati produsen wedang uwuh asal Dukuh Pondok, Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Jawa Tengah, mengaku pesanan meningkat. Ia sering kewalahan seiring melonjaknya pesanan.
"Banyak yang pesan ramuan wedang uwuh. Tinggal diseduh saja. Khasiatnya membuat badan hangat dan menjaga tubuh tetap bersemangat," katanya kepada wartawan di Sragen, Sabtu (28/3).
Kenaikan jumlah pesanan juga dilatarbelakangi menipisnya stok obat pabrikan akibat panic buying. Masyarakat tak lagi pilih-pilih logistik. Wiyati yang merintis usaha penjualan wedang uwuh kemasan tiga tahun lalu ini mengatakan pesanan tak hanya dari masyarakat awam. Namun juga tenaga medis hingga dokter.
Wiyati menyampaikan jika hari biasa hanya menyediakan sekitar 30 box. Tetapi saat ini setelah merebaknya wabah virus corona, pesanan bisa mencapai 70 box.
Meski demikian, keuntungan yang didapat tak signifikan. Ini dikarenakan harga bahan baku juga ikut naik dan sulit didapat. Bahan didapat dari toko jamu, dan penyedia dari warga desa sekitar. Karena kondisi bahan yang sulit didapat dan harga naik, terpaksa ia menaikkan harga reseller dari semula Rp27 ribu per paket menjadi Rp30 ribu. "Kayu secang yang dulu Rp25 ribu sekarang Rp50 ribu. Jahe harganya juga naik, terangnya.
Sistem penjualan ditawarkan lewat toko online maupun ada yang ambil. Dia cukup senang lantaran anak muda sudah mulai menikmati minuman tradisional semacam jamu dan wedang uwuh. Menurutnya manfaat yang didapatkan lebih baik dari mengkonsumsi obat atau minuman stamina.
Wedang uwuh sendiri diolah dengan berbagai ramuan tradisional. Seperti dari jahe, kayu secang, cengkeh, gagang cengkeh, kayu manis dan sere. Ramuan itu dipercaya mempertahankan kekebalan tubuh terhadap penyakit influenza.