Riyadh, Gatra.com - Arab Saudi telah mengambil sejumlah langkah cepat untuk memerangi penyebaran virus corona COVID-19, sejak berjangkitnya pertama kali di awal tahun ini.
Ketika wabah mulai menyebar keluar dari Wuhan Cina, Saudi langsung menerapkan kebijakan yang diluar dugaan misalnya dengan menghentikan pelaksanaan umroh dari seluruh dunia, langkah itu disusul dengan kebijakan-kebijakan lainnya, untuk membatasi ruang gerak penyebaran virus.
Dikutip Al-Arbiya, Sabtu (28/3), kebijakan itu menyebabkan jumlah kematian bisa ditekan dan dilaporkan hingga kini baru tiga kasus kematian, jika dibandingkan dengan negara lainnya.
Salah satu langkah yang ketat yang diambil oleh Kerajaan dengan langsung menunda pelaksanaan umroh, membatasi ruang gerak jamaah umroh secara nasional dan langsung menerapkan "karantina wilayah" dan membatasi pertemuan antar manusia, menerapkan jam malam malam dimulai jam 3 sore hingga jam 6 pagi, menutup restoran, menangguhkan pelaksanaan salat berjamaah di masjid-masjid. Semua dilakukan secara tegas dan cepat untuk memperlambat penyebaran virus Corona.
Arab Saudi dan negara-negara Teluk Teluk lainnya boleh dibilang relatif berhasil dalam menahan laju penyebaran virus terhadap warganya, meski infeksi virus sudah terlanjur menyebar di luar kendali seperti terjadi di Iran dan sebagian besar Eropa dan Amerika Serikat.
Kerajaan mengadakan pertemuan luar biasa secara virtual pada tanggal 26 Maret, untuk menyatukan para pemimpin dari Kelompok 20 ekonomi utama (G20) mengatasi pandemi virus corona.
“Kami menegaskan kembali dukungan penuh kami untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam mengoordinasikan upaya untuk melawan pandemi ini. Untuk melengkapi upaya ini, G20 harus memikul tanggung jawab, memperkuat kerjasama dalam membiayai penelitian dan pengembangan terapi dan vaksin COVID-19. Memastikan ketersediaan pasokan dan peralatan medis yang vital. Kita juga harus memperkuat kesiapan global untuk melawan penyakit menular yang mungkin menyebar di masa depan,” kata Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al -Saud, dalam pidatonya saat ia memimpin pertemuan G20 virtual.