Hong Kong, Gatra.com - Virus Cina atau SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan pandemi COVID-19 yang menghancurkan dunia, dapat bertahan hidup di permukaan masker hingga tujuh hari.  Sepotong penelitian di Hong Kong menemukan 'tingkat yang signifikan dari virus menular masih dapat dideteksi pada lapisan luar dari masker bedah' setelah tujuh hari. Penelitian tersebut dilakukan Alex Chin dan rekan-rekannya di University of Hong Kong.  Dailymail.co.uk, 27/03.

Sebelumnya, peneliti Amerika melaporkan tidak ada SARS-CoV-2 yang dapat diukur setelah 24 jam di atas kertas karton, yang menunjukkan penggunaan layanan pos relatif bebas risiko. Kertas cetak - termasuk surat kabar - membunuh virus dalam tiga jam dan para ahli mengumumkan kemungkinan infeksi dari barang yang telah diangkut pos rendah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan: "Kemungkinan orang yang terinfeksi dari kontaminasi barang komersial rendah. Risiko tertular virus melalui paket yang dipindahkan dan menempuh perjalanan juga rendah."

Jumlah kematian global untuk pandemi coronavirus saat ini hampir 24.000, dengan lebih dari setengah juta kasus yang dikonfirmasi. Sepotong penelitian yang diterbitkan online di medRxiv, sebuah situs pra-cetak di mana penelitian diposting diteliti akademisi lain dalam proses yang dikenal sebagai peer-review.

Selain bertahan di masker tujuh hari, temuan awal dari Alex Chin dan rekan-rekannya, virus itu sangat stabil untuk jangka waktu yang lama pada suhu 4 °C. Pada suhu kamar bertahan pada kondisi kuat selama tujuh hari jika tidak diobati. Dan akan tewas setelah 14 hari.

Ketika diinkubasi pada 37 °C berkurang lebih dari 24 jam, dan tidak dapat terdeteksi sesudahnya. "Tidak ada virus infeksi yang dapat dideteksi setelah inkubasi 30 menit pada suhu 56 °C atau inkubasi 5 menit pada 70 °C," lanjut para ilmuwan.

"Yang mengejutkan, tingkat signifikan dari virus yang masih dapat dideteksi pada lapisan luar masker bedah pada hari ke tujuh, yang menunjukkan SARS-CoV-2 sangat stabil di permukaan ini," katanya.