Teheran Gatra.com - Militer Iran telah mendirikan rumah sakit dengan kapasitas 2.000 tempat tidur di sebuah pusat pameran di ibu kota, untuk menambah fasilitas perawatan kesehatan di tengah mewabahnya virus corona yang terburuk di Timur Tengah, sebagaimana dilaporkan TV pemerintah, dikutip The Associated Press, Jumat (27/3).
Dikatakan, fasilitas baru akan mencakup tiga unit dan disiapkan sejumlah bangsal isolasi, yang didirikan hanya dalam jangka waktu 48 jam. Rumah sakit itu akan digunakan untuk pasien yang baru menjalani penyembuhan dari penyakit COVID-19.
TV pemerintah pada hari Kamis mengutip wakil koordinator tentara, Jenderal Ali Jahanshahi, mengatakan rumah sakit telah diserahkan dari staf medis dan akan mulai menerima pasien pekan depan.
Iran saat ini sedang berjuang melawan wabah terburuk di kawasan itu, yang dilaporkan lebih dari 2.200 kematian dan hampir 30.000 kasus terinfeksi yang dikonfirmasi. Pihak berwenang telah mendesak semua warganya untuk tetap tinggal di rumah meski belum memberlakukan penguncian yang berbeda dengan tempat lain.
Sebelumnya Iran mendapat sanksi berat dari AS sejak Presiden Donald Trump menarik negaranya dari perjanjian nuklir Iran tahun 2015 dengan kekuatan dunia. AS telah menawarkan bantuan kemanusiaan ke Iran namun pihak berwenang menolak.
Awal pekan ini, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menolak bantuan Amerika dan menggunakan teori konspirasi bahwa AS menciptakan virus, sesuatu yang belum bisa dibuktikan secara ilmiah.