Cilacap, Gatra.com - Petugas di fasilitas kesehatan (faskes) rawat inap di Cilacap, Jawa Tengah masih kesulitan menghalau para pembesuk pasien. Salah satunya di Puskesmas Sidareja, Cilacap.
Petugas keamanan di Puskesmas Sidareja, Sulistiyanto mengatakan tiap hari masih banyak rombongan warga desa yang hendak mengunjungi pasien di puskesmas ini. Padahal, kini pemerintah telah melarang orang di luar keluarganya membesuk pasien.
Kata dia, ini terkait dengan pencegahan penularan Covid-19. Pasalnya, pasien adalah kelompok rentan yang harus dilindungi.
“Yang boleh menunggu kan sekarang hanya satu orang keluarganya. Tapi masih banyak yang ramai-ramai ke sini. Terutama orang gunung lah, Mas,” katanya.
Sulit menjelaskan, warga desa membesuk pasien lantaran tidak tahu larangan kunjungan pasien. Biasanya mereka datang berombongan menggunakan mobil bak atau pikap.
“Setelah diberi pengertian biasanya ya mau mengerti. Karena memang tidak tahu,” ucapnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, Pramesti Griana Dewi mengakui bahwa kesadaran masyarakat untuk tetap tinggal di rumah dan membatasi interaksi masih rendah. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan camat dan kepala desa agar menindaklanjuti sosialiasi jaga jarak.
“Ya memang kesadarannya masih rendah. Masih harus diberi pengertian,” ucapnya.
Pendataan yang dilakukan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cilacap hingga Rabu malam, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 123 orang. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 21 orang, dengan rincian 9 negatif, 11 menunggu hasil lab, dua meninggal dunia, dan satu terkonfirmasi positif.
PDP Positif Corona adalah balita berusia empat tahun di Kecamatan Kesugihan. Balita ini sempat bepergian ke Jakarta dan Sumedang, Jawa Barat. Kini balita ini tengah dirawat di ruang isolasi RSUD Cilacap.