Siak, Gatra.com - Hand sanitizer menjadi barang yang sangat dibutuhkan di tengah mewabahnya virus Corona. Sebab, barang ini dianggap paling ampuh meminimalisi penularan virus tersebut.
Bahkan, penggunaan hand sanitizer juga menjadi wujud imbauan pemerintah untuk menjaga kebersihan. Salah satu caranya memang bisa dilakukan dengan rajin mencuci tangan setelah beraktivitas.
Di tengah kelangkaan hand sanitizer karena banyaknya permintaan, ternyata, ada bahan yang mungkin banyak orang tak menduga dapat digunakan untuk membuat hand sanitizer sendiri di rumah. Yakni, dengan lidah buaya.
Hal ini, sudah dibuktikan perusahaan sawit PT Kimia Tirta Utama (KTU). Dengan mencampurkan alkohol dan wewangian, perusahaan di bawah Astra Group tersebut sudah membikin puluhan liter hand sanitizer.
Tidak hanya dipakai sendiri, perusahaan yang berdiri di Kampung Pangkalan Pisang, Kecamatan Koto Gasib ini pun sudah mensosialisasikan hasil risetnya ke berbagai instansi di Kabupaten Siak.
Gatra.com pun berkesempatan menengok perusahaan itu meracik lidah buaya jadi hand sanitizer di kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Siak, Kamis (26/3).
Bermodalkan beberapa helai lidah buaya, alkohol, pewangi, blender, dan alat laboratorium air gelas, Asisten Riset & Development PT KTU Abdul Muiz dan anggotanya, Aulia Rahmah membikin hand sanitizer dengan waktu tak kurang dari 30 menit.
Menurut Abdul Muiz, ekstrak lidah buaya memiliki antiseptik dan bermanfaat sebagai pelembab alami. Sementara alkohol dapat membunuh bakteri dan melemahkan virus.
"Jenis cairan pembersih tangan seperti ini sejatinya ada dua, yakni spray hand sanitizer dan gel gand sanitizer. Yang kita bikin ini jenis gel hand sanitizer," kata Abdul Muiz kepada Gatra.com.
Proses pembuatan hand sanitizer ini dilakukan dengan mengambil ekstrak daun lidah buaya. Kemudian dicampur dengan alkohol dan pewangian.
"Pewanginya bisa saja dari alami maupun kemasan. Misalnya ekstrak jeruk lavender dan sirih. Cara ngambil ekstraknya sama seperti ngambil ekstrak lidah buaya tadi. Di blender lalu di saring. Intinya alkohol dan ekstrak lidah buaya tadi di campur dengan perbandingan 3:1. Alkohol 90 persen sisanya ekstrak lidah buaya," kata Abdul.
Awalnya, kata Abdul, pihaknya membikin hand sanitizer lidah buaya ini bertujuan untuk mencari solusi karena barang kesehatan tadi sudah langka di pasaran.
"Saya melihat beberapa karya ilmiah para akademis bahwa ekstrak lidah buaya ini bisa dibikin sanitizer. Maka itu kita buat dan rencananya hanya untuk karyawan di perusahaan. Namun lantaran saat ini penyebaran wabah Corona sudah makin berbahaya, kita membikin dengan jumlah banyak dan mengajari cara pembuatannya," kata dia.
Saat ini kata dia, sudah enam kali pihaknya mencontohkan cara pembuatan hand sanitizer ini kepada beberapa instansi. Seperti Polisi, DPMPTSP, Pemerintah Kecamatan Koto Gasib dan lainnya.
"Ini aman digunakan. Dipastikan tak akan alergi. Tapi lebih baiknya, jika mau makan setelah memakai alat ini, sebaiknya cuci tangan lagi. Sebab, kumannya memang sudah mati di tangan kita. Namun, masih ada bekas kuman yang menempel di tangan, kendati sudah mati," kata dia.
Terpisah, Administratur PT Kimia Tirta Utama, Achmad Zulkarnain mengatakan, kegiatan yang dilaksankan di kantor DPMPTSP tadi merupakan bagian dari kepedulian perusahaan untuk mencegah penyebaran Covid-19 tersebut.
"Kami akan terus berperan aktif mencegah pendemi penyebaran Covid 19 ini. Pembelajaran ini juga bagian dari solusi langka dan mahalnya hand sanitizer dua bulan terkahir," kata dia.
Kepala DPMPTSP Siak, Heryanto menyebutkan, dengan situasi seperti saat ini, inovasi yang dilakukan PT KTU sangat membantu pemerintah daerah. Sebab, langkanya hand sanitizer di pasaran membikin himbauan pemerintah untuk menjaga kebersihan agak sedikit terkendala.
"Saya tak pungkiri inovasi perusahan ini sangat meringankan beban pemerintah daerah khususnya dinas kami untuk mencegah dan membasmi penyebaran virus Corona. Pegawai disini pun merasa nyaman. Sehingga ada orang datang mengurus apapun ke kantor ini, pegawai kami tak ragu lagi melayaninya. Sebab, semunya sudah steril," kata dia.