Paris, Gatra.com - Kepala Staf pemerintah mengatakan pada hari Rabu, Perancis akan menarik pasukannya dari Irak, yang sebagian besar merupakan pelatih pasukan bersenjata, akibat meluasnya pandemi virus corona.
Prancis memiliki sekitar 200 personil militer yang bekerja di Irak sebagai pelatih atau di markas pasukan koalisi di Baghdad.
"Dalam koordinasi dengan pemerintah Irak, koalisi telah memutuskan untuk menyesuaikan penempatannya di Irak dan untuk sementara menangguhkan kegiatan pelatihan," katanya dalam sebuah pernyataan dikutip AFP, Kamis (26/3).
Sebelumnya, kementerian pertahanan Inggris telah mengumumkan beberapa tentaranya akan ditarik pulang, dengan alasan "pengurangan persyaratan untuk pelatihan" atas pasukan keamanan Irak.
Militer Irak telah menghentikan semua pelatihan pada awal Maret untuk meminimalkan risiko penyebaran penyakit di antara sesama pasukan, termasuk dari koalisi yang dipimpin AS untuk membantu memerangi sisa-sisa ISIS.