Solo, Gatra.com – Kabar duka meninggalnya ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo menjadi duka mendalam bagi sebagian masyarakat Solo. Sayangnya dalam kondisi sekarang ini pemerintah pusat tengah menggalakkan social distancing, sehingga warga masyarakat Kota Solo tidak bisa datang ke rumah duka untuk melayat.
Pantauan Gatra.com di lokasi, rumah duka dijaga oleh aparat kepolisian dan dari TNI. Hanya pihak keluarga saja yang terlihat bisa masuk ke dalam rumah duka. Larangan melayat ini dibenarkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Namun beberapa menteri terlihat sudah hadir di rumah duka, di antaranya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Sekretariat Negara Pramono Anung. Mereka tetap hadir di rumah duka meski imbauan tersebut datang langsung dari Presiden.
”Saya mewakili pihak keluarga diminta menyampaikan ke masyarakat, terima kasih atas ucapan bela sungkawa dan terima kasih atas doanya,” ucap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ditemui di rumah duka, di Jalan Pleret Raya, Selokaton, Banyu Anyar, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (25/3).
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak perlu datang ke rumah duka sehingga bisa meminimalisir kerumunan. ”Keluarga akan sangat bahagia dan senang jika masyarakat semua bisa mendoakan dari rumah. Keluarga tahu betul apa yang dirasakan masyarakat,” ucap Ganjar.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya ibunda Presiden Joko Widodo ini. ”Saya bersama pak Rudy mewakili Pemkot Solo merasa kehilangan betul dengan kepergian beliau,” ucapnya.
Menurut Purnomo, sosok Sujiatmi dikenal sebagai orang yang rendah hati. Meski memiliki anak yang menjadi orang nomor satu di negara ini, dirinya selalu hadir dalam setiap undangan dari masyarakat.
”Beliau hampir tak pernah menolak undangan acara pengajian ataupun undangan pernikahan. Saya selalu ketemu dalam kesempatan seperti itu,” ucap Purnomo.