Home Kesehatan Covid-19 Di Riau Makin Mencemaskan, ODP Sentuh Angka 2.438

Covid-19 Di Riau Makin Mencemaskan, ODP Sentuh Angka 2.438

Pekanbaru, Gatra.com - Rentanya Riau terhadap paparan virus Corona (Covid-19) perlahan mulai terlihat. Kini, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) terkait virus corona di provinsi tersebut sudah mencapai ribuan orang. 
 
Data yang dipantau Gatra.com di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, corona.riau.go.id pada Rabu (25/3), jumlah ODP terhitung sejak 3 sampai 24 Maret 2020 pukul 22.00 WIB sudah mencapai 2.438 orang. Padahal sehari sebelumnya, jumlah ODP hanya 1.823 orang, artinya ada penambahan sebanyak 615 orang hanya selang sehari.
 
Bagi Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto, lonjakan tersebut sudah ia perkirakan sebelumnya. Ia menilai posisi Riau sebagai wilayah entry point Indonesia, membuat daerah itu rentan akan virus Corona. 
 
"Sebaran ODP itu kan yang terbanyak ada di Bengkalis. Daerah ini berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan sangat dekat dengan negeri jiran Malaysia," sebutnya kepada Gatra.com, Rabu (25/3). 
 
Berdasarkan data Pemprov Riau, ODP di Bengkalis sebanyak 1.020 orang, mengungguli Kabupaten Kampar dengan ODP  sebanyak 604 orang, dan Kota Pekanbaru 195 orang. 
 
Bahkan Hardianto meyakini angka tersebut akan melonjak tajam, jika nantinya tes cepat virus Corona dilakukan Pemprov Riau. Bukan hanya itu, jika jejaring puskesmas memilih peralatan memadai untuk mendeteksi Corona, jumlah ODP bakalan melonjak. 
 
"Sekarang kan Puskesmas tidak memiliki itu, apalagi alat pelindungan diri tenaga medis. Sementara kita punya banyak desa, dan Puskesmas berada digaris depan untuk membendung sebaran virus Corona," tekan politisi Partai Gerindra itu. 
 
Hardianto pun berharap agar masyarakat Riau dapat mematuhi himbauan pemerintah untuk menjaga jarak sosial, atau memilih melakukan sejumlah aktivitas di rumah. Ia meyakini banyak orang yang tak nyaman dengan aturan pemerintah, namun menurutnya seruan pemerintah merupakan tumpuan utama untuk meredam sebaran Virus Corona. 
 
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) area Riau, Dr. Zul Asdi, menilai upaya memutus rantai sebaran virus Corona di Riau tidak bisa dilakukan di rumah sakit semata. Saat ini IDI meyakini kesadaran diri masyarakat menjadi pijakan penting dalam menanggulangi wabah Corona. 
 
"Mengurainya bukan dengan mengunggu di rumah sakit. Kalau ini dilakukan, rumah sakit pasti tidak akan sanggup dan kewalahan. Untuk memutus mata rantai sebaran Corona harus dimulai di hulu, di lingkup terkecil seperti keluarga, RT/RW," ungkapnya. 
 
Asdi menambahkan, IDI Riau tengah menggalakkan sosialisasi soal virus Corona dengan cara mendorong ratusan komunitas membentuk focus group discussion (FGD). Nantinya IDI akan menunjuk salah satu anggotanya untuk beperan sebagai konsultan kesehatan di setiap FGD komunitas. FGD sendiri dilakukan melalui media sosial bukan tatap muka. 
 
"Jika satu Dokter nanti bisa menaungi 30 FGD komunitas. Sedangkan jumlah komunitas mencapai ratusan di Riau, maka tindakan ini sangat membantu untuk melakukan sosialisasi. Jadi tidak  dengan mengunggu pasien lebih banyak di rumah sakit," pungkasnya.
747