
Batam, Gatra.com - Progres pembangunan Rumah Sakit (RS) khusus penyakit menular di Pulau Galang terus dikebut. RS khusus itu nantinya juga akan dipergunakan untuk observasi dan Isolasi pasien positif Virus Corona. RS yang menelan biaya sekitar Rp420 miliar itu direncanakan beroperasi pada 28 Maret 2020 mendatang.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jendral Pol Indam Asiz serta Mentri PUPR Basuki Hadi Mulyono meninjau langsung untuk memastikan progres pembangunan RS di Pulau Galang, Batam, Kepri itu berjalan sesuai ekspektasi, Rabu (25/3). Proses pembangunan fisik RS tersebut diketahui telah mencapai 78 persen.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, rencananya RS ini akan diresmikan dan beroprasi tiga hari ke depan. Proses pembangunan ruang isolasi terlihat telah rampung, tinggal menyisakan tahap penyelesaian. Ruang observasi juga telah dilengkapi sebagian alat kesehatan.
“Ruang Farmasi, Radiologi serta fasilitas laundry telah sampai tahap finising. Fasilitas kesehatan itu juga akan dilengkapi Incinerator untuk mengurai limbah farmasi. Berdasarkan laporan dan proses pengerjaan telah mencapai 78 persen,” katanya, pada Gatra.com di Batam.
Menurut Panglima TNI tersebut, perlengkapan alat kesehatan akan mulai didistribusikan secara menyeluruh, Kamis (26/3) besok. Pesawat jenis Hercules milik TNI AU akan langsung diterbangkan dari Jakarta menuju Batam, Kepri untuk mengangkut sejumlah alat kesehatan untuk fasilitas Observasi.
“Tenaga medis dari pemerintah juga akan langsung disiagakan untuk mengoprasikan alat kesehatan tersebut. Harapanya, RS khusus ini akan segera dapat menangani pasien positif Covid-19 di Indonesia yang jumlahnya terus meningkat,” ujarnya.
Mentri PUPR Basuki Hadi Mulyono merinci, sebanyak 340 unit ruang observasi yang dilengkapi tempat tidur telah selesai dikerjakan, fasilitas apotek juga tersedia. Ruang Isolasi telah rampung sekitar 20 unit yang dilengkapi dengan tempat tidur dan saluran oksigen. Mess tenaga medis di fasilitas kesehatan ini telah bisa ditempati.
“Seluruh ruang observasi dan isolasi dilengkapi saluran oksigen dengan tekanan negatif dan penyejuk ruangan dengan saluran berstandar Hepa, nantinya fasilitas ICU juga tersedia di masing-masing ruang observasi. Kita berdoa semoga RS khusus ini dapat beroperasi sesuai jadwal,” tuturnya.