Banyumas, Gatra.com - Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Banyumas melonjak sangat tinggi per Selasa (24/3), dengan jumlah ODP mencapai 457 orang. Itu artinya, terjadi lonjakan sangat signifikan dibanding hari sebelumnya yang tercatat hanya 284 orang.
Bupati Banyumas, Achmad Husein menjelaskan, lonjakan yang sangat tinggi itu disebabkan kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran dari negara terjangkit, serta perantauan luar daerah yang pulang ke kampung halaman.
“Pulang dari daerah terjangkit lainnya, juga banyak,” kata bupati, dalam tayangan video yang diunggahnya lewat Medsosnya, Selasa (24/3).
ODP tersebut tersebar di 23 kecamatan di Banyumas. Secara rinci, dia mengaku akan melaporkan dalam bentuk grafis agar lebih mudah dipahami.
“Secara khusus, laporan mengenai ODP akan saya laporkan tersendiri, akan saya laporkan dalam bentuk gambar,” ujarnya.
Selain ODP, Husein juga menyebut bahwa jumlah PDP di Banyumas mencapai 14 orang. Mereka dirawat di ruang isolasi di empat rumah sakit wilayah Banyumas.
Ada pula tiga PDP yang telah dipulangkan lantaran kondisinya sudah membaik dan tak lagi menunjukkan gejala klinis. Akan tetapi, mereka tetap dipantau secara khusus.
“PDP, total ada 14 orang. Yang sudah dipulangkan ada tiga. Sebab secara klinis, sudah sehat dan tidak ada gejala klinis. Namun tetap dipantau,” ujarnya.
Husein menambahkan, di Banyumas tercatat ada satu positif Covid-19. Dia merupakan warga Purwokerto Timur, dan dirawat di RSUD Margono.
“Sudah delapan hari, kondisi semakin membaik. Sudah mau makan tidak demam. Hanya napas agak sesak, masih batuk tapi tidak berat,” jelasnya.
Adapun kasus satu positif Covid-19 yang meninggal dunia di Karangnangka, Kedungbanteng, tak dimasukkan dalam kasus Covid-19 Banyumas lantaran tercatat di Jakarta.