Tapanuli Tengah, Gatra.com - Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 atau Virus Corona di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara (Sumut), bertambah menjadi 50 orang dari 29 orang. Namun lima di antaranya tidak lagi dalam status pemantauan.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Tapteng, Ewiya Laili mengatakan kelima orang tersebut tidak lagi berstatus ODP karena kelimanya telah selesai melalui masa pemantauan selama 14 hari yang dilakukan oleh Dinkes Tapteng.
Dari hasil pemantauan, mereka dinyatakan negatif dan tidak menunjukkan tanda atau gejala bahwa mereka telah terpapar oleh virus tersebut.
"Sementara 45 orang yang masih berstatus ODP, karena mereka belum selesai melalui masa pemantauan selama 14 hari. Namun demikian, mereka semua sampai saat ini masih sehat dan belum ada tanda-tanda bahwa mereka telah terpapar virus tersebut," ungkap Awiya, dalam diskusi Penanganan, Pencegahan, dan Penyebaran Virus Corona Bersama TNI-Polri, Pemkab Tapteng, PWI dan Masyarakat di Aula Mapolres Tapteng, Senin (23/3).
Menurut Awiya, orang-orang yang berstatus ODP ini adalah mereka yang berdasarkan catatan memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri dan dari daerah yang dinilai menjadi tempat transmisi lokal penyebaran Covid-19 di Indonesia. Namun Awiya menegaskan bahwa semuanya masih dalam status sehat, begitu juga Tapteng masih aman dari virus tersebut.
"Sampai sekarang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Tapteng masih nol, begitu juga yang positive Covid-19 masih nol. Tapi kita akan terus pantau, terutama terhadap orang-orang yang datang dari luar daerah," tuturnya.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sibolga, Henri Nainggolan, menyampaikan apresiasi atas data Dinkes tersebut, terutama atas data laporan orang positif Corona di Tapteng yang dinyatakan masih nol. Dia berharap data Dinkes tersebut benar dan tidak ada kerahasiaan di dalamnya, sehingga tidak ada orang yang menjadi dipersalahkan nantinya.
"Itu benar ya Bu, data itu. Jangan dikatakan tidak ada (positif), tapi ternyata ada. Jadi benar kan, Bu," tutur Henri kepada Kabid P2P Tapteng Awiya Laili tersebut untuk memastikannya kembali.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kapolres Tapteng, AKBP Sukamat. Namun Dia berharap Dinkes Tapteng kedepan bisa diajak bekerjasama dalam upaya penanganan dan pencegahan Covid-19 di Tapteng, terutama dalam pelaporan atau penyampaian data-data terkait orang yang ditetapkan sebagai ODP, PDP atau positif Corona di Tapteng.
"Soalnya kita belum pernah mendapatkan data seperti ini dari Dinkes Tapteng," katanya.
Dalam diskusi yang dihadiri Dandenpom 1/2 Sibolga Letkol CPM Hasanuddin Siagian, Dandim 0211/TT Letkol (Inf) Dadang Alex, serta perwakilan dari ormas dan organisasi agama, seperti MUI, FKUB, BKAG dan organisasi agama lainnya yang ada di Tapteng, juga dari beberapa dinas di Tapteng, berbagai masukan berhasil dihimpun dan menjadi pegangan pihak-pihak terkait terutama TNI dan Polri dalam upaya penerapan kebijakan pemerintah untuk pencegahan Covid-19 di Tapteng.
Hal tersebut juga sesuai dengan apa yang disampaikan Kapolres AKBP Sukamat dalam sambutannya pada acara diskusi itu, yang menyampaikan bahwa tujuan dari diskusi adalah breakdown (rincian) dari arahan pemerintah pusat dan penerapannya di Tapteng.
"Jadi tujuan pertemuan ini adalah murni meminta tanggapan dari kita semua karena kita yang berada di lapangan dan tidak ada kaitannya dengan politik dan lain sebagainya," tukasnya.