Bantul, Gatra.com - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengisolasi 10 mahasiswa seusai pergi ke lima negara dan mengawasi 67 mahasiswa mancanegara untuk mencegah penyebaran virus Corona Covid-19. Selain UMY, dua kampus lain menerapkan lockdown sampai akhir Maret ini.
Kepala Kantor Urusan Internasional UMY Yordan Gunawan mengatakan 10 mahasiswa ini peserta pertukaran pelajar di beberapa kampus di Thailand, Malaysia, Spanyol, Turki, dan Taiwan. "Kedatangan mereka bertahap sejak minggu lalu dan langsung kami karatina selama 14 hari," ujarnya, Selasa (24/3).
Yordan menyatakan selama masa isolasi, seluruh kebutuhan mereka ditanggung oleh UMY. Mereka juga dipantau secara ketat oleh tim kesehatan hingga dinyatakan bebas Covid-19. Untuk isolasi ini, UMY menyediakan tempat khusus.
Untuk mahasiswa mancanegara, Yordan menyatakan UMY menerima 67 mahasiswa dari 17 negara yang mengambil studi sarjana, master, dan doktoral. Saat ini mahasiswa dari 14 negara berada di asrama UMY.
"Mahasiswa dari Brazil sedang melaksanakan pertukaran pelajar di Spanyol. Sedangkan mahasiswa dari Malaysia dan Thailand diminta untuk segera kembali ke negaranya oleh kedutaannya pasca-kebijakan lockdown berakhir," ujarnya.
Melalui rilisnya, Rektor UMY Gunawan Budiyanto menyatakan sejak 14 Maret sampai ada keputusan resmi dari pemerintah, kegiatan akademik UMY digelar secara online.
"Jika memang ada perkuliahan tatap muka, maka harus mendapatkan izin dari Satgas Mitigasi Covid-19 dan memenuhi seluruh protokol pencegahan yang sudah dikeluarkan pemerintah," tulisnya.
Warga UMY yang masuk kategori berisiko tinggi terpapar Covid-19, yakni berusia lebih dari 60 tahun dan memiliki riwayat penyakit kronis, diminta bekerja dari rumah dan tidak melakukan kegiatan di lingkungan kampus UMY.
Dua kampus lain, yaitu Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan UIN Sunan Kalijaga, memutuskan lockdown atau menutup kampus pada 24-31 Maret. Semua kegiatan akademik dan non-akademik dilarang, kecuali mendapatkan izin rektor dan diawasi secara ketat.
Kepala Subdirektorat Kerja Sama Internasional UGM I Made Andi Arsana menyatakan 360 mahasiswa mancanegara dari 33 negara belajar di UGM. Sejak merebaknya Covid-19, UGM mencatat 60 mahasiswa menghendaki pulang dan 30 orang sudah lebih dahulu kembali ke negaranya.
"Ketiga puluh mahasiswa itu berasal dari empat negara yaitu Jerman 4 orang, Australia 21 orang , Perancis 2 orang, dan Timur Leste 1 orang. Kemudian mahasiswa UGM yang masih berada di luar negeri sebanyak 36 orang yang ada di 6 negara," kata Andi melalui rilis UGM.