Karanganyar, Gatra.com-Pemkab Karanganyar memastikan ketersediaan pangan cukup di tengah-tengah pendemi corona. Hanya saja, perlu diwaspadai aksi spekulan menimbun sembako.
Hal itu dikemukakan Plt Kepala Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UMKM Karanganyar, Martadi kepada Gatra.com di ruangannya, Selasa (24/3).
Ia menyebutkan, hasil inspeksi mendadak (Sidak) ke empat pasar induk tidak menunjukkan kelangkaan parah komoditas tertentu. Meski, gula pasir masih bertengger di Rp17.800 perkilogram. Sedangkan empon-empon stabil mahal seperti jahe Rp50.000 dan kencur Rp59.000 perkilogram.
"Ada kenaikan harga tapi stoknya ada. Terutama empon-empon. Sedangkan sembako lainnya, stok aman," katanya.
Data dari Bagian perekonomian per 23 Maret 2020, beras medium perkilogram Rp9.600, premium Rp11.000, minyak goreng tanpa merek/curah Rp11.400 dan cabai rawit merah Rp47.400.
Martadi mengatakan, selama Karanganyar belum lockdown, maka distribusi logistik dan pangan masih aman. Justru, ia meminta aparat kepolisian mencegah praktik penimbunan barang oleh spekulan.
"Sejauh ini belum terindikasi praktik penimbunan sembako. Polisi harus terus mengawasinya," katanya.
Di bagian lain, sekitar 600 PKL kuliner, aksesori, fashion dan sebagainya dilarang berjualan di alun-alun kota, Taman Pancasila dan yang biasanya berjualan di hari Sabtu dan Minggu pagi.
Martadi mengatakan sejauh ini belum ada yang melanggar ketentuan itu. Ia meminta pedagang memahami upaya pencegahan penularan virus corona itu.