Jakarta, Gatra.com - Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia melakukan penambahan bantuan terhadap keluarga miskin dan rentan di sektor ekonomi akibat dari dampak Covid-19 di Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama pada konferensi pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dilakukan secara streaming (24/3).
"Kemensos menyampaikan prihatin dengan kondisi saat ini, dan telah menyiapkan empat skema bantuan yang merupakan wujud dukungan Kemensos dalam penanganan Covid-19," kata Asep.
Empat bantuan yang tersebut ialah: pertama, meningkatkan nilai bantuan program Sembako (sembilan bahan pokok) yang menyasar 15,2 juta keluarga penerima, yang semula hanya sebesar Rp150 ribu per bulan, menjadi Rp200 ribu per bulan selama 6 enam ke depan (Maret-Agustus).
Kedua, mempercepat penyaluran bantuan program keluarga harapan (PKH) bagi 10 juta keluarga penerima. Tahap kedua PKH yang seharusnya diberikan pada bulan April, dimajukan menjadi pertengah bulan ini. Kemudian tahap ketiga, yang seharusnya diserahkan pada bulan Juli menjadi bulan April nanti.
"Disalurkan setiap bulan, yang semula hanya disalurkan per tiga bulan. Sehingga, keluarga penerima mendapatkan manfaat ganda," jelas Asep.
Ketiga, Kemensos telah menyiapkan cadangan beras pemerintah untuk digunakan oleh kepala daerah di seluruh daerah yang terdampak Covid-19 agar kebutuhan pangan keluarga miskin dan rentan tetap terpenuhi.
Kemensos, kata Asep, telah mengirimkan surat edaran kepada para gubernur, bupati, dan wali kota untuk menggunakan cadangan beras pemerintah sesuai kewenangannya, dan apabila masih kurang, dapat mengusulkan tambahan langsung ke Kemensos.
Keempat, untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan, Kemensos memberikan santunan kematian kepada ahli waris sebesar Rp15 juta per orang yang meninggal sebagai bentuk perhatian dan belasungkawa.
"Saat ini sedang dilakukan verifikasi kepada keluarga korban akibat Covid-19," tutur Asep.