Home Milenial Jubir TPNPB-OPM, Sebby Sambom: Virus Corona Kutukan Tuhan!

Jubir TPNPB-OPM, Sebby Sambom: Virus Corona Kutukan Tuhan!

Port Moresby,  Gatra.com - Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB) Sebby Sambom, berpendapat virus Corona adalah hukuman Tuhan atas kesombongan manusia di muka bumi ini. "Mengapa kami katakan begitu? Karena Manusia di dunia ini merasa hebat, dan mereka mencobai Tuhan," katanya dari Port Moresby, Papua Nugini, 24/03.

"Saran saya kepada bangsa Papua adalah bahwa setiap orang asli Papua harus waspada dan berdoa dengan iman yang teguh kepada Tuhan bangsa Papua, jangan percaya Tuhan bangsa lain," katanya.

Berlindung kepada Tuhan satu-satunya jalan untuk terhindar dari penyakit kutukan Tuhan itu. "Manusia sombong dan tidak mengakui bahwa semua kepintaran mereka berasal dari Tuhan," katanya. Menurut dia, Pemerintah Negara-Negara Maju mulai membuat undang-undang untuk perempuan bisa menikah dengan perempuan dan sebaliknya, dan hal macam itu termasuk mencobai Tuhan.

Dan juga laki-laki ingin hamil, maka mereka menciptakan kandungan atau rahim dengan teknologi mereka, dan pria hamil kemudian melahirkan anak. "Ini juga mencobai Tuhan," katanya.

Banyak hal lagi, dan juga penindasan masih ada dimana-mana. "Kami bangsa Papua baru saja keluar dari Zaman Batu ke modernisasi, tapi kami didindas dengan kejam," keluhnya. Namun, dunia yang mengenal modernisasi ini mengabaikan kematian bangsa Papua ini.

"Saya sebagai pejuang Pembebasan Nasional Papua Barat mengirimkan pesan kepada Rakyat Bangsa Papua bahwa jangan takut dengan Virus Corona, tapi takutlah kepada Tuhan bangsa Papua. Berdoa dan jangan lupa mendukung perjuangan kami memenuhi kehendak Tuhan," katanya.

"Saya dengan keluarga akan berdoa untuk Rakyat kami khusus orang asli Papua supaya mereka aman dari penyakit kutukan virus Corona ini. Dan kami juga berdoa kepada semua orang Indonesia yang mendukung perjuangan kami, supaya mereka bebas dari virus Corona," katanya.

"Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Lokal di Provinsi Papua dan Papua Barat sangat terlambat untuk lockdown. Jadi kami menilai bahwa Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Papua sangat terlambat untuk manangani virus Corona, karena seharusnya mereka harus lockdown dari Januari tahun ini, bukan sekarang," katanya.

"Tapi kami akan terus berdoa untuk rakyat kami bangsa Papua, agar mereka tidak kena virus Corona dan aman dari penyakit kutukan ini. Kami juga akan berdoa khusus bagi semua Pejuang Papua yang ada di Perkotaan maupun di hutan-hutan dan di seluruh dunia, supaya mereka aman dari serangan penyakit kutukan ini," tutupnya.

9292