Langgur, Gatra.com - Menanggapi isu yang beredar di kalangan masyarakat Maluku Tenggara mengenai adanya korban terinfeksi virus Covid-19 di Maluku Tenggara sejak kemarin (22/3) lalu, Bupati Maluku Tenggara M.Thaher Hanubun langsung menggelar jumpa pers di RSUD Karel Sadsuitubun, Langgur, Senin pagi (23/3).
Didampingi Kapolres Malra, Dandim 1503, Tim Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 dan Dokter RSUD, Bupati Thaher menyampaikan bahwa perlu ada klarifikasi dari pemerintah, agar tidak menimbulkan kepanikan yang berlebihan di masyarakat.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus dr. Ketty Notanubun membenarkan telah memeriksa seorang warga yang kebetulan baru datang dari luar negeri. Namun, dari hasil pemeriksaan diketahui warga tersebut belum terkena virus covid-19 atau negatif.
“Jadi memang benar tanggal 22 Maret kemarin kami mendapatkan informasi adanya seorang perempuan di Kabupaten Maluku Tenggara yang dicurigai karena mempunyai riwayat ke luar negeri yaitu dari Abu dhabi,” jelas Notanubun dalam keterangan, Selasa (24/3).
Setelah mendengar kabar tersebut pihaknya langsung melakukan konsultasi dan rapat dengan Bupati, kapolres, dan Dandim 1503 agar dapat ditindaklanjuti. Kapolres dan Dandim langsung mengambil tindakan penjemputan orang tersebut dan segera dibawa ke RSUD Karel Sadsuitubun, untuk menjalani pemeriksaan.
Penjemputan menggunakan ambulans ini sontak membuat masyarakat berpikir bahwa pasien tersebut sudah positif terkena covid-19, padahal penjemputan dilakukan untuk tindakan pemeriksaan.
Notanubun menjelaskan bahwa pasien tersebut langsung menjalani pemeriksaan darah dan pemeriksaan radiology di RSUD Karel Saduitubun Langgur. Dari hasil pemeriksaan orang tersebut tidak ada kelainan dan gejala-gejala teretentu sehingga dikategorikan ke dalam ODP (Orang dalam pemantauan).
“Setelah diperiksa baik itu pemeriksaan darah maupun pemeriksaan radiology, semalam jam 01.43 saya mendapat konfirmasi dari Rumah Sakit bahwa yang bersangkutan hasil pemeriksaanya tidak ada kelainan, sehingga dapat kami sampaikan bahwa perempuan tersebut, yang ada di Maluku Tenggara kami kategorikan dalam Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan sudah diberikan obat-obatan dan akan tetap kita pantau,” ujar Notanubun.
Dikatakan, untuk dapat memvonis seseorang postif tertular covid-19, tim medis perlu melewati tahapan-tahapan tertentu. Sehingga masyarakat tidak bisa langsung memvonis seseorang yang baru pulang dari luar negeri atau luar daerah sebagai penderita covid-19.
“Ada tahapannya mulai dari ODP (orang Dalam Pemantauan), PDP (Pasien Dalam Pengawasan), PDP terkonfirmasi, dan kasus positif corona," katanya
Kapolres malra AKBP Alfaris Pattiwael SIK, menegaskan terkait Maklumat Kapolri, pihaknya akan menindak tegas oknum-oknum penyebar hoax tersebut. Semua informasi terkait perkembangan covid-19 di Maluku Tenggara hanya akan keluar dari satu pintu yaitu Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Masyarakat dihimbau untuk tidak cepat termakan isu-isu yang belum tentu kebenarannya.
Setelah melakukan kunjungan dari RSUD Maluku Tenggara, Bupati bersama rombongan menuju Bandara Karel Sadsuitubun. Bupati memantau kedatangan warga yang baru tiba dengan pesawat maskapai Wings Air dari Ambon - Langgur membawa 49 orang penumpang.
Mereka satu persatu diperiksa dengan menggunakan alat pengukur suhu tubuh dan ada sejumlah dari penumpang yang demam langsung diperiksa di posko Covid-19 yang berada di Bandara.
Turut hadir Kepala bandara Wahyu Anwar yang mengkonfirmasi tentang penanganan yang dilakukan oleh petugas kesehatan yang ada di bandara.
Wahyu menjelaskan bahwa sudah melakukan pemeriksaan sesuai standart yang diberikan, dan ia menambahkan bahwa sudah memesan beberapa item yang mereka butuhkan untuk melengkapi keperluan demi pencegahan di bandara Karel Sadsuitubun.
Pemerintah daerah Maluku Tenggara memang bergerak cepat merespons perkembangan penyebaran COVID-19 di Indonesia.
Setelah temuan kasus dugaan virus Corona di Ambon, Bupati Thaher langsung memerintahkan jajarannya untuk melakukan pengetatan di pintu pintu masuk ke Maluku Tenggara baik di Bandara maupun pelabuhan.
Langkah tegas dan antisipatif ini dilakukan mengingat hingga kini Maluku Tenggara masih terbebas dari Virus yang telah menimbulkan korban cukup banyak tersebut.
Bupati Thaher juga telah mengkoordinasikan langkah langkah pencegahan untuk meredam penyebaran virus Covid-19.
Pada 15 maret lalu, Thaher mengadakan rapat dengan Sekretaris Daerah, para kepala OPD, staf ahli, asisten serta forkopimda dan para stakeholder lainnya untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo terkait percepatan penanganan penyebaran COVID-19.
Thaher memberi arahan terkait dengan kesiapan pemerintah daerah dalam mencegah penyebaran COVID-19 di Maluku Tenggara.
Thaher meminta agar informasi mengenai pencegahan COVID-19 dapat diteruskan secara baik kepada seluruh masyarakat, tak terkecuali yang berada di daerah yang paling terjauh sekalipun.
Bupati juga mengarahkan agar dibuka sejumlah posko penanganan penyebaran COVID-19 di Maluku Tenggara, termasuk kesiapan fasilitas kesehatan, dalam hal ini RSUD Karel Satsuitubun Langgur dalam menangangi pasien atau suspect COVID-19.
Pemerintah daerah menurut bupati juga bersinergi dengan Kepolisian, TNI, Bea Cukai dan beberapa lembaga lainnya untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Maluku Tenggara.