Semarang, Gatra.com - Tak hanya menggerus okupansi penerbangan, pandemi Corona juga mengakibatkan okupansi penumpang harian PT KAI Daop 4 Semarang anjlok hingga setengahnya.
Manager Humas PT. KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro mengungkapkan sejak wabah pandemi Corona memasuki wilayah Indonesia, jumlah penumpang kereta api turun drastis hingga angka 40 sampai 50 persen.
"Penurunan okupansi terbesar pada KA Ciremai jurusan Semarang - Bandung dengan angka mencapai 37 dan 48 persen. Kemudian, KA Ambarawa dengan penurunan 33 persen. Disusul KA jurusan Semarang - Pasar Senen KA Tawang Jaya 23 persen dan KA Argo Muria turun 18 persen," katanya Senin (23/3).
Menurutnya, anjloknya okupansi penumpang KAI ini disebabkan karena kebijakan kerja di rumah atau work from home.
"Banyak yang melakukan pembatalan. Jika diprosentase maka kenaikan angka pembatalan tiket KA saat pandemi Corona melonjak hingga 275 persen atau 709 tiket," imbuhnya.
Dia menambahkan, jika dihitung-hitung, penurunan okupansi penumpang kereta api menyentuh angka 23 persen.
"Kalau di rata rata itu turun sekitar 23 persen dengan jumlah penumpang 13.385 dari sebelumnya 17.440 penumpang perhari, dan 25 ribu penumpang saat hari Sabtu - Minggu," sebutnya.
Untuk itu, pihaknya juga mengurangi jumlah pemberangkatan kereta api jarak menengah dan jauh karena anjloknya okupansi penumpang KA.
"Kita memang mengurangi jumlah keberangkatan KA jarak jauh dan menengah. Jadi masyarakat yang sudah terlanjur membeli tiket dan bisa membatalkannya melalui KAI Acces," tandasnya.