Tegal, Gatra.com - Wabah virus corona membuat pemerintah daerah meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk mencegah penyebaran, termasuk di Kota Tegal, Jawa Tengah. Namun kebijakan itu tak mengganggu kegiatan latihan Ujian Nasional (UN) yang digelar SMAN 2 Kota Tegal.
Para siswa kelas 12 sekolah yang berada di Jalan Lumba-Lumba, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat itu tetap bisa mengikuti latihan UN sebagai persiapan menghadapi UN dari rumah masing-masing. Latihan UN digelar secara online atau daring sehingga siswa bisa mengikuti dengan menggunakan Smartphone.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Cahyono mengatakan, latihan UN tetap bisa dilaksanakan meski aktivitas di sekolah dihentikan sementara imbas wabah virus corona.
"UN tanggl 30 Maret sampai 2 April 2020 kemungkinan diundur karena ada virus corona, tapi kami tetap melaksanakan latihan UN bagi kelas 2 secara daring," ujar Cahyono, Senin (23/3).
Cahyono menjelaskan, teknis pelaksanaan latihan UN secara daring yakni guru mata pelajaran membuat soal yang akan digunakan sebagai latihan UN. Soal dari tiap mata pelajaran tersebut kemudian dibuat QR code atau barcode dan link-nya. Siswa lalu diminta mengunduh aplikasi Mobile Exam di Smartphone berbasis Android agar bisa mengakses barcode atau link soal yang dibagikan.
"Nanti setiap sesion, barcode atau link soal yang sudah dibuat guru mapel kami share lewat grup sekolah. Dari grup itu wali kelas men-share ke grup kelas. Setelah itu siswa tinggal scan barcode atau buka link soal yang sudah di-share untuk dikerjakan. Sebelum di-share, wali kelas lebih mengecek dulu kesiapan siswa melalui presensi online," jelasnya.
Menurut Cahyono, selain siswa bisa tetap mengikuti latihan UN dari rumah masing-masing menggunakan smartphone, sistem tersebut juga memudahkan guru karena nilai hasil latihan UN bisa langsung muncul di aplikasi.
"Jadi guru tidak perlu mengoreksi dulu dan siswa juga bisa segera tahu nilanya. Kalau ada kendala, siswa juga bisa menyampaikan secara online, jadi tetap bisa ada interaksi," ujarnya.
Cahyono menambahkan, sistem online juga diterapkan untuk pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS) untuk kelas 10 dan 11. Lantaran ada kebijakan sekolah diliburkan karena virus corona, pelaksanaan PTS diganti dengan Penilaian Hasil Belajar (PHB).
"Kalau PHB sebelum ada virus corona sudah berjalan, sudah mengunakan daring juga tapi siswa melaksanakannya di sekolah," ujarnya.
Kepala SMAN 2 Sri Ningsih mengatakan, dengan penerapan sistem online, sekolah bisa mematuhi kebijakan pemerintah tanpa mengorbankan hak siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi UN.
"Schedule sekolah tetap berjalan dan anak-anak bisa mengerjakan soal-soal berskala UN di rumah. Anak-anak tidak diperkenankan ke sekolah, soal-soal diberikan secara online oleh guru dari rumah masing-masing," ujar Sri Ningsih.
Menurutnya, sebelum pelaksaan latihan UN, sekolah juga lebih dulu memberitahukan agenda yang digelar selama empat hari tersebut ke para orang tua siswa.
"Kami memberitahukan ke orang tua siswa bahwa tanggal sekian akan dilaksanakan latihan UN sehingga orang tua bisa mengawasi," ucapnya