Kabul, Gatra.com - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo tiba di ibukota Afghanistan Kabul pada hari Senin (23/3). Dalam sebuah laporan dikutip AFP, Pompeo mengatakan, di tengah krisis politik yang sedang berlangsung, pemberontakan Taliban masih terus bergejolak ditengah meningkatnya kasus virus corona.
Pompeo dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani bersama dengan rivalnya Abdullah Abdullah, yang juga mengklaim sebagai presiden, menyusul pemilihan yang diperebutkan sejak tahun lalu.
Kunjungan Pompeo yang hanya sehari itu setelah pemerintah Afghanistan dan Taliban mengadakan diskusi untuk pertama kalinya, mengatur tentang pertukaran tahanan - sebuah langkah penting secara luas untuk perdamaian setelah kesepakatan penarikan yang ditandatangani antara Washington dan para militan, bulan lalu.
Perjanjian tersebut membentuk kerangka kerja untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika setelah invasi ke Afghanistan pada tahun 2001.
Utusan Amerika Zalmay Khalilzad, pemimpin negosiator dalam pembicaraan Taliban, mengatakan pada hari Minggu, "mendesak" untuk segera disimpulkan rencana pertukaran tahanan - sebagaimana diminta dalam pakta AS dengan Taliban – mengingat adanya pandemi virus corona, yang mempersulit kontak diplomatik.
Kesepakatan itu menyerukan pembebasan hingga 5.000 pejuang Taliban, yang dikuasai Kabul, dan hingga 1.000 anggota pasukan pemerintah Afghanistan, di tangan pemberontak.
Kesepakatan itu semula dimaksudkan dapat berlangsung sebelum dimulainya pembicaraan damai antara pemerintah dan Taliban, yang awalnya ditetapkan pada 10 Maret lalu.