Pati, Gatra.com - Hampir seluruh masyarakat Kabupaten Pati, Jawa Tengah, karib dengan Nasi Gandul. Namun bagi masyarakat di luar sana, mungkin masih asing dan hanya dengar saja, satu diantara kuliner khas kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani ini.
Jika di tempat asalnya nasi gandul disajikan di atas piring yang dilapisi daun pisang, lengkap dengan nasi, kuah gandul, potongan daging sapi/kerbau serta lauk tempe goreng renyah. Namun berbeda dengan inovasi yang dilakukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gajahmati, lantaran kuah gandul diolah sedemikian rupa dan dikemas dalam kaleng siap saji.
Penanggung Jawab Produk Nasi Gandul Kemasan, Doni Irawan mengatakan, produk dalam kemasan ini untuk memenuhi tingginya permintaan pasar akan nasi gandul dari luar daerah. Mengingat, nasi gandul konvensional mudah menjadi basi.
"Kami berinovasi dan mengemasnya dalam bentuk kaleng, agar lebih tahan lama. Untuk kuah gandul berisi potongan daging sapi dalam kemasan kaleng ini, mampu bertahan satu tahun lamanya," ujarnya saat dikonfirmasi Gatra.com, Senin (23/3).
Ia menyebut, membutuhkan waktu dua tahun lamanya untuk bereksperimen agar kuah gandul bisa awet. Dan setelah melalui proses yang panjang, akhirnya produk makanan olahan ini satu tahun lalu baru diproduksi secara massal.
"Semua proses perizinan pun sudah kami lengkapi, termasuk izin dari BPOM juga telah kami kantongi," bebernya.
Meski baru setahun berjalan, diakuinya, produk gandul siap saji cukup dicari para pemburu kuliner dari luar Kabupaten Pati yang ingin mencicipi kuliner khas tersebut, walaupun tidak sedang berada di kota asal.
"Untuk sementara ini kami memasarkannya melalui Kantor BUMDes Co-working Space dan Plaza Pragolo. Kalau online, bisa melalui fanpage Facebook Gandul Kaleng. Pasarnya cukup bagus, kami optimis produk kami semakin laris di pasaran," ungkapnya.
Untuk satu porsi kuah gandul kemasan dibandrol dengan harga Rp30.000/pcs dengan berat 200 gram. "Kami juga sudah menyiapkan paket dalam kardus isi lima dan 10 kaleng," imbuhhnya.
Terpisah, Kabid Promosi dan Ekspor Impor Disdagperin Pati, Paryadi mengaku, bakal turut melakukan pendampingan dan mempromosikan produk BUMDes Gajahmati tersebut di setiap kesempatan.
"Produk ini inovasi yang sangat bagus karena bisa menjadi oleh-oleh kuliner khas Pati. Promosi pasti kita bantu, supaya semakin dikenal luas," jelasnya.