Karanganyar, Gatra.com - Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Karangpandan diwacanakan untuk menampung pasien penderita corona, jika RSUD dan fasilitas kesehatan di Kabupaten Karanganyar mengalami overload.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar Purwati mengatakan, penggunaan BLK diwacanakan masuk skenario gerak cepat penanggulangan virus corona. Sejauh ini, DKK masih mengandalkan RSUD dan RS swasta untuk merawat pasien. Lima RS itu adalah PKU Muhammadiyah, RS Lanuma Adisumarmo, RSU Jati Husada, RS Indo Sehat, dan RS Jafar Medika.
"Mudah-mudahan enggak meledak. Selama ini kita kerjasama dengan RS swasta. Namun jika outbreak dan meledak, akan dipertimbangkan penggunaan BLK Karangpandan,"katanya kepada Gatra.com di Karanganyar, Senin (23/3).
Di BLK Karangpandan terdapat 100 kamar yang diperuntukkan peserta pelatihan kerja program reguler maupun non reguler. Ruangan tersebut fleksibel dipakai keperluan lain seperti pendidikan calon aparatur sipil negara (ASN).
Plt Kepala Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UMKM Karanganyar, Martadi mengatakan penggunaan BLK untuk merawat pasien corona sah-sah saja. Namun demikian, ia belum menerima instruksi resminya.
"Memang diwacanakan memakai BLK. Tapi kelanjutannya bagaimana kurang tahu dan belum dibahas lebih lanjut oleh DKK," kata Martadi.
Sedangkan penggunaan rumah susun (rusun) Brujul untuk keperluan itu, Martadi tidak menyarankannya. Menurutnya, fasilitasnya kurang memadai untuk dijadikan ruang rawat darurat.
"Kamarnya sudah penuh penghuni," katanya.