Tegal, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah memberlakukan local lockdown untuk mencegah penyebaran coronavirus disease (Covid-19). Pemberlakuan kebijakan ini karena banyak masyarakat yang tidak mematuhi imbauan pemerintah untuk lebih banyak berdiam di rumah.
Pemberlakuan local lockdown dilakukan dengan menutup sejumlah ruas jalan yang menjadi akses masuk ke dalam Kota Tegal, yakni Jalan Ahmad Yani, Jalan Gajahmada dan Jalan Dr Ciptomangunkusumo atau depan Terminal Kota Tegal.
Penutupan menggunakan water barrier ini dilakukan mulai Minggu (22/3) malam hingga Minggu (29/3) mendatang. Selama penutupan, seluruh kendaraan dari arah Semarang maupun Jakarta dialihkan ke Jalan Lingkar Utara (Jalingkut).
Selain akses masuk ke kawasan kota, pemkot juga menutup akses ke sejumlah pusat keramaian, seperti alun-alun dan kawasan GOR Wisanggeni. Tak hanya jalan yang ditutup, lampu-lampu di kawasan itu juga dimatikan agar tidak ada keramaian pedagang kaki lima (PKL) dan warga.
"Kita berlakukan local lockdown di dalam Kota Tegal saja, tidak seluruhnya. Hanya di titik-titik pusat karamaian," kata Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono saat meninjau penerapan local lockdown, Minggu (22/3) malam.
Dedy Yon mengatakan, pemberlakuan kebijakan tersebut karena masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi anjuran pemerintah untuk melakukan social distancing dengan menghindari aktivitas kerumunan.
"Saya melihat kondisi kemarin, warga sangat kurang memahami imbauan pemerintah. Seperti di alun-alun masih ramai sekali. Jadi sementara titik-titik keramaian kita tutup dulu sampai tanggal 29 Maret," ujar Dedy Yon.
Menurutnya, pemberlakuan local lockdown juga untuk mencegah warga luar kota masuk ke Kota Tegal karena berpotensi menyebarkan virus corona.
"Kita memang belum ada kasus positif Covid-19, tapi daerah lain sudah banyak. Saya tidak mau orang lain dari luar kota menularkan virus corona di Kota Tegal," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tegal, hingga Minggu (22/3), jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 berjumlah 13 orang. Mereka dirawat di ruang isolasi di RSUD Kardinah dan RS Islam Harapan Anda.