Surabaya, Gatra.com - Masyarakat Jawa Timur yang terjangkit Covid-19 semakin bertambah. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan ada 15 tambahan pasien yang positif Covid-19.
Tambahan angka tersebut menambah daftar panjang pasien positif Covid-19 menjadi 41 orang. Rincian tambahan pasien yang positif Covid-19, sembilan pasien di Surabaya, dua pasien di Sidoarjo, tiga pasien di Malang, dan satu lagi pasien di Kabupaten BLitar.
Kemudian, hasil tracing penyebaran Covid-19 pada kategori orang dalam pengawasan (ODP) bertambah menjadi 999. Sedangkan angka pasien dalam pengawasan bertambah menjadi 88 orang.
Menanggapi perkembangan angka wabah Covid-19 tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya telah menambah rumah sakit rujukan dan lokasi observasi. RS Jember Klinik, menjadi rumah sakit rujukan ke-63 dan Yayasan Pondok Kasih di Jalan Keputih, Surabaya.
"Jadi sekarang ada 63 rumah sakit rujukan. Dan bertambah satu lagi yang menyiapkan ruang observasi yaitu Pondok Kasih, di Jalan Keputih, Surabaya," kata Khofifah di Gedung Grahadi Surabaya, Minggu (22/3).
Dengan penambahan rumah sakit rujukan itu, Khofifah mengatakan, ada juga penambahan sejumlah tempat tidur untuk merawat PDP dan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Yakni, sebanyak 1766 bed dari yang semula hanya 1613.
Namun, Khofifah menyatakan bahwa jumlah tempat tidur tersebut belum pasti. Maksudnya, akan ada penambahan sesuai dengan perkembangan jumlah masyarakat yang terjangkit Covid-19.
"Ada tambahan 100 bed untuk observasi dari Pondok Kasih, Keputih Surabaya. Ada juga tambahan dari RS Jember Klinik. Total ada 1766 bed per sore ini. (Jumlah bed itu) akan terus berkembang," kata Khofifah.
Terkait bantuan dana tunai yang dijanjikan, Pemprov Jawa Timur menyatakan akan mulai menyalurkan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19, besok (23/2). Pemprov Jawa Timur akan mulai menyalurkan bantuan kepada warga Jember melalui para petugas resmi penyemprot disinfektan.
Selain itu, akan ada juga warga sekitar di Jember, dibawah komando BPBD Jawa Timur dan Tim Tanggap Bencana (TAGANA), yang akan diberdayakan untuk turut menyemprot disinfektan. Akan ada menjanjikan upah yang sesuai pada aktivitas padat karya tersebut.
"Harapan kami bahwa tetap akan ada support untuk penguatan daya beli masyarakat. Baru diuji coba besok (23/3) di Jember. Karena dampak (perekonomiannya) tidak hanya saat penyebaran, tetapi juga pasca Covid-19. Jangan sampai ekonomi di lini mikro dan kecil mengalami pelemasan," ucapnya.
Terpisah, Pemerintah Kota Surabaya juga melakukan langkah tersendiri untuk membendung bertambahnya korban Covid-19. Yakni, dengan menyediakan gedung yang berfungsi sebagai ruang isolasi di kawasan Surabaya Selatan.
Gedung yang juga dilengkapi sejumlah tim medis itu memiliki 30 bed atau mampu menampung jumlah orang yang sama. Gedung itu hanya diperuntukkan bagi ODP Covid-19 dengan gejala ringan.
Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging (Pinere) yang akan menentukan apakah seseorang yang dinyatakan ODP, dapat menempati gedung tersebut. Hanya, Pemkot Surabaya tidak memberi kejelasan apakah itu gedung baru, atau memanfaatkan gedung yang sudah ada.