Tembagapura, Gatra.com - Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengaku menerima laporan resmi dari Komandan Operasi Umum Mayor Jenderal Lekagak Telenggen pada 20/03, yang isinya mengatakan bahwa pasukannya telah dihujani roket oleh aparat keamanan. "Telah melakukan serangan udara dengan menggunakan helikopter yang mana mereka luncurkan 14 roket ke daerah pertahanan pasukan TPNPB-OPM," katanya. Pertahanan itu di Kampung Opitawak, Distrik Tembagapura, Papua Barat.
Lekagak melaporkan bahwa serangan udara dilakukan berturut-turut selama tiga hari, 18-20 Maret 2020. "Mereka tembakkan ke wilayah pertahanan pasukan TPNPB. Namun pasukan TPNPB tidak ada yang menjadi korban," katanya. Lekagak pun menyampaikan kronologis seperti berikut.
Pada Rabu, 18 Maret 2020 ada 4 Roket yang telah ditembakan dari udara menggunakan Hellikopter. Serangan itu menimpa daerah pertahanan pasukan TPNPB-OPM di dataran tinggi areal Tambang Emas Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua. "Dan serangan di Kampung Banti dan Kampung Opitawak,dimana telah dicurigai bahwa Pasukan TPNPB-OPM berada di wilayah itu. Namun salah target," katanya.
Pada Kamis, 19/03, terjadi serangan udara lagi menggunakan helikopter yang menembakank 4 roket. Pada Jumat, 20/03, telah terjadi serangan udara dengan menggunakan helikopter ke perkampungan, dan telah menembakan 3 roket lagi.
"Sore ini(20/3) telah terjadi serangan udara menggunakan heikopter dan menembak 3 roket ke arah Pasukan TPNPB-OPM, namun tidak ada korban jiwa," tutur Lekagak Telenggen.
Kami Pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) sampaikan kepada senua pihak yang peduli akan kemanusiaan di seluruh dunia bahwa Pemerintah Indonesia melalui Pasukan Keamanan nya telah menembak 14 roket ke daerah Pertahanan Pasukan TPNPB-OPM di Tembagapura, Papua Barat.