Kupang, Gatra.com - Seluruh gereja Katolik di Kota Kupang dan sekitarnya tutup untuk sementara waktu. Gereja tidak melayani Missa kudus dan prosesi Jalan Salib Jumat Pra Paskah terhitung 20 Maret 2020 sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Keputusan ini diumumkan langsung Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, Pr dan diberikan kepada semua Pastor Paroki dan Pastor Kuasi di Kota Kupang.
“Sebagai upaya mendukung kebijakan pemerintah mencegah penyebaran Virus Corona, pelayanan gerejani untuk sementara ditiadakan. Prosesi jalan salib Jumat, Pra Paskah maupun Missa kudus 22 Maret dan 29 Maret 2020 ditiadakan ,” kata Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang, Pr melalui Vikjen Romo Dus Duka, Pr, Sabtu (21/3).
Khusus untuk perayaan ekaristi, Missa kudus pada hari Minggu, Uskup Agung Kupang minta agar bagi umat katolik kota Kupang dan sekitarnya yang tersebar di 9 Paroki dan dua Kuasi, dapat mengikuti secara online
“Sebagai gantinya jika umat yang ingin tetap mengikuti misa, bisa mengikuti misa online yang diadakan Komunikasi Sosial (Komsos) Jakarta. Panduan misa online juga sudah disebarkan kepada umat katolik di media social ,” ujarnya.
Untuk kegiatan-kegiatan pelayanan gerejani yang bersifat tidak banyak mengumpulkan umat di suatu tempat, tetap dilayani. Termasuk pelayanan administrasi gerejani seperti surat keterangan dan lainnya.
“Untuk pelayanan gerejani yang tidak banyak mengumpulkan umat, tetap dilayani. Seperti yang emergency , pelayanan doa, pemberian sakramen minyak suci untuk orang sakit. Tetapi, dengan catatan melihat situasi supaya tidak menjadi tempat untuk perpindahan virus ini dari satu orang ke orang yang lain," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan Corona saat ini bukan lagi suatu wabah yang sifatnya lokal. Tetapi global dan keprihatinan global itu menjadi keprihatinan Gereja. Baik itu Gereja yang bersifat Universal maupun Gereja yang bersifat lokal.
“Karena itu tentunya Gereja tidak jalan sendiri, pemerintah tidak jalan sendiri. Kita bersama sebagai masyarakat warga negara, baik Gereja maupun pemerintah mengambil langkah-langkah yang cepat dan benar untuk mengatasi Covid -19 ini. Karena itu sudah tepat untuk sementara peyananan gerejani kami tiadakan,” tandas Romo Dus Duka, Pr.