Surabaya, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menyatakan bahwa pasien baru yang positif terjangkit Covid-19. Ada sebanyak 6 pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit di Surabaya.
Penambahan itu kini menambah daftar panjang pasien yang positif Covid-19 di Jawa Timur menjadi 15 orang. Sementara, jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) meningkat jadi 635 dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah menjadi 72.
Mananggapi melonjaknya angka pasien yang positif, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan menjalankan Program Perlindungan Sosial (social savety net). Program tersebut menyasar masyarakat berpenghasilan rendah yang menggantungkan penghasilan secara harian.
Contohnya, pedagang kecil, tukang becak, dan masyarakat berpenghasilan rendah harian lainnya. Khofifah berjanji akan menyelesaikan program tersebut, malam ini dengan hitungan sementara dari P-APBD sebesar Rp 3,2 miliar.
"Ketika kita tidak melakukan kunjungan keluar daerah bahkan tidak ke luar negeri, saya minta dikonversikan. Karena kita merencanakan itu (dana P-APBD) akan kita konversikan untuk menyiapkan sembako yang akan dibagikan ke beberapa titik," kata Khofifah.
Baca juga : Satu Lagi Warga Surabaya Dinyatakan Positif Covid-19
Selain menggelontorkan dana sebesar Rp 3,2 miliar, Khofifah juga kembali mengingatkan masyarakat. Yakni, tentang prosedur pencegahan penyebaran wabah Covid-19 dengan memperketat interaksi antar orang.
Antara lain, Khofifah mengimbau agar masyarakat melakukan kegiatan keagamaan di rumah ketimbang di rumah ibadah. Kalaupun harus beribadah di rumah ibadah, para pengelola dan pemuka agamanya harus melaksanakan prosedur khusus.
"Tapi, yang ternyata masih harus dilakukan proses peribadatan (di rumah ibadah), SOP-nya mohon bisa terpenuhi. Apakah penyemprotan disinfektan, penyiapan wastafel, hand sanitizer, kemudian disediakan juga thermal gun, dan social distancing," tuturnya.