Home Teknologi Montir Sepeda Asal Riau Sukses Rakit dan Terbangkan Pesawat

Montir Sepeda Asal Riau Sukses Rakit dan Terbangkan Pesawat

Pelalawan, Gatra.com - Jum'at (20/3) siang menjadi hari bersejarah bagi Edi, warga Desa Langkan, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau. Bagimana tidak, bapak tiga anak ini sukses menerbangkan pesawat capung hasil rakitannya sendiri.
 
Raut wajah bangga terlihat dari wajah Edi usai menerbangkan pesawat buatannya itu. Senyum lebar terus mengembang dari bibirnya tanda puas atas hasil kerja kerasnya. 
 
Edi menceritakan, untuk membuat pesawat tersebut tidaklah mudah. Butuh waktu empat tahun, untuk merakitnya. Keterbatasan dana menjadi salah satu kendala bagi Edi untuk merakit pesawat idamanannya itu. 
 
Menariknya, Pria yang hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sehari-hari bekerja sebagao montir sepeda ini, dalam merakit pesawat hanya menggunakan barang bekas. Bermodal, mesin Speedboat bekas merk Yamaha, serta barang rongsokan besi bekas, pelan tapi pasti Edy mulai membangun pesawat capung.
 
Pesawat capung rakitan edy berhasil terbang
Pesawat capung rakitan Edi berhasil terbang 

Tak punya modal pendidikan tentang perakitan pesawat bukan halangan bagi Edy mewujudkan mimpinya. "Belajar otodidak dan dari Youtube," ceritanya. 

 
Edi mengaku, setelah berhasil membangun pesawat, bukan berarti dirinya bisa langsung menerbangkannya. Ia ingat betul, 16 kali melakukan uji coba dan berujung kegagalan. 
 
Namun, setiap kegagalan yang ia hadapi justru menjadikannya semakin terpacu. Setiap gagal ia menganalisa kekurangan dan langsung diperbaiki kekurangan itu, hingga akhirnya ia sukses menerbangkannya.
 
Pertama kalinya ia menguji pesawat buatannya disebuah lapangan sepak bola di Desa Langkan. Hanya saja karena landasan paju kurang panjang pesawatnya gagal terbang. Lalu untuk mewujudkan impiannya ia melakukan penerbangannya kembali jalan koridor PT RAPP KM 20.
 
Sehari sebelum sukses terbang, Edi sempat gagal gara-gara setelan gas bermasalah. Ia dan pesawatnya jatuh. Namun setelah gas disetel ulang akhirnya berhasil terbang dan mendarat dengan mulus.  
 
"Untuk uji coba di jalan koridor ini, memakan landasan pacu kurang lebih 50 meter. Saat dites menunggu jalan sepi. Kemarin itu sempat terbang, tapi lantaran setelan gas bermasalah, jatuh. Jatuhnya pun kayak layang-layang gitu," tandasnya.
 
Sebenarnya Edi sendiri bukanlah warga asli tempatan, ia merantau dari Medan (Sumatera Utara) ke Desa Langkan. Dari sinilah awal mula Edi terobsesi untuk membangun sebuah pesawat.
 
"Awalnya karena miris saja pak, di Kampung ini tiap tahunnya menjadi langganan banjir. Tujuan saya buat pesawat agar bisa dijadikan alat transportasi di kampung ini," katanya.
 
1192