Jakarta, Gatra.com - Yayasan Anak Masa Depan Indonesia (YAMDI) memberikan advokasi terhadap N (12 tahun), korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh ayah tirinya, YH (43 tahun) di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.
"Jadi kami dari YAMDI mencoba memberikan advokasi kepada korban agar proses hukum ini dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya," kata Ahmad Sahroni, Anggota Dewan Penasihat YAMDI dalam keterangan tertulis, Kamis (19/3).
YAMDI telah melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya pada 22 Februari 2020. Pencabulan yang terjadi sejak korban masih berusia 8 tahun itu membuatnya trauma.
"Selain bantuan hukum, kami juga akan membantu proses pemulihan dari trauma yang dialami setelah kasus pencabulan ini," katanya.
Pria yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini, mengungkapkan, kasus dugaan asusila tersebut sempat dilaporkan ke Polsek Serpong dan Polres Tangerang Selatan. Namun laporan ini tidak mendapat respons sehingga dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
"Makanya sekarang kami dari YAMDI berusaha memberikan advokasi sebaik-baiknya kepada korban. Jangan sampai korban pelecehan seksual di bawah umur seperti ini tidak mendapatkan keadilan," ujarnya.
Ahmad Sahroni juga meminta Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana, untuk menertibkan anggotanya yang tidak merespons pengaduan masyarakat.
"Saya sebagai Wakil Ketua Komisi III meminta Kapolda untuk tertibkan anak buahnya yang mengabaikan laporan dari masyarakat yang butuh keadilan, terutama kasus pencabulan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua YAMDI, Clara Tampubolon, mengatakan, pihaknya akan memberikan pendampingan terhadap korban N untuk memulihkan trauma yang dialami. Harapannya, kasus pelecahan seksual ini tidak menjadi bebannya di masa depan.
"Kami akan memberikan pendampingan penuh, tidak hanya untuk kasus tetapi juga pemulihannya. Jangan sampai apa yang terjadi pada korban malah memberatkannya di masa depan," ujarnya.
Dia mengungkapkan, saat ini YAMDI tengah membangun program Rumah Nyaman untuk anak-anak korban kekerasan dan kejahatan seksual. Di Rumah Nyaman, anak-anak akan mendapatkan pendampingan dari psikolog dan juga pengajar-pengajar untuk menghilangkan traumanya.
"Di Rumah Nyaman anak-anak akan mendapatkan pendampingan dari psikolog dan juga pengajar-pengajar untuk menghilangkan traumanya," kata Clara.