Home Milenial Lawan Hoaks, WhatsApp Luncurkan Pusat Informasi COVID-19

Lawan Hoaks, WhatsApp Luncurkan Pusat Informasi COVID-19

Jakarta, Gatra.com – WhatsApp mendukung upaya global dalam melawan pandemi COVID-19. Inisiatif itu terlihat dengan diluncurkannya Pusat Informasi COVID-19 WhatsApp yang berkolaborasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP).

Perusahaan rintisan Brian Acton itu juga dikabarkan mengucurkan donasi sebesar US$ 1 juta untuk Jaringan Internasional Penguji Fakta (IFCN) asuhan Poynter Institute. Pusat Informasi COVID-19 WhatsApp yang diluncurkan Kamis ini (19/3) dapat dilihat di laman whatsapp.com/coronavirus yang berisikan panduan sederhana bagi petugas kesehatan, tenaga pengajar, tokoh masyarakat, organisasi nirlaba, jajaran pemerintah, serta pelaku bisnis yang senantiasa mengandalkan WhatsApp untuk berkomunikasi.

Situs ini juga menawarkan tips dan konten umum bagi pengguna di seluruh dunia untuk mengurangi penyebaran rumor atau informasi palsu (hoaks) dan membuka akses terhadap informasi kesehatan yang akurat. Terlepas dari adanya anjuran penjarakan sosial atau social distancing, WhatsApp akan terus menyediakan layanan perpesanan yang sederhana, terpercaya, dan aman untuk berkomunikasi antarpengguna.

Head of WhatsApp, Will Catchcart mengimbau pentingnya pusat informasi yang akurat di masa penyebaran virus saat ini. “Kami mengamati bahwa selama periode ini banyak yang mengandalkan WhatsApp, baik dalam komunikasi antarteman dan orang yang dicintai, antara dokter dan pasiennya, maupun guru dan siswanya. Kami ingin menyediakan pusat informasi sederhana yang dapat membantu menghubungkan orang-orang di saat yang penuh kewaspadaan ini,” ujar Will dalam keterangan resmi yang diterima Gatra.com, Kamis (19/3).

Will mengatakan kerja sama yang digagas WhatsApp dengan Poynter Institute telah membantu pengembangan organisasi penguji fakta serta mematahkan rumor atau berita palsu yang berkembang di media sosial. “Kami juga akan terus bekerja sama secara langsung dengan kementerian kesehatan di seluruh dunia agar mereka dapat memberikan informasi terkini secara langsung melalui WhatsApp,” katanya.

Di kesempatan lainnya, Administrator of the United Nations Development Programme (UNDP), Achim Steiner mengatakan informasi terkini tentang COVID-19 yang digagas WhatsApp adalah bagian penting dari komunitas internasional untuk membendung penyebaran virus. “Kerja sama dengan perusahaan swasta seperti WhatsApp akan membantu penyampaian informasi penting secara real-time dari WHO dan tenaga kesehatan setempat kepada miliaran pengguna di seluruh dunia.”

Untuk diketahui, rekomendasi informasi COVID-19 ini memberikan panduan cepat kepada grup-grup kecil sehingga mereka dapat memanfaatkan fitur WhatsApp secara maksimal, yang akan disebarluaskan oleh UNDP kepada koordinator komunitas lokal terkait. WhatsApp juga menggandeng dengan WHO untuk menyediakan layanan hotline perpesanan yang bisa langsung digunakan orang-orang di seluruh dunia. Hotline ini akan menyediakan informasi terpercaya dan akan terdaftar dalam Pusat Informasi COVID-19 WhatsApp.

 

Berikut ini cara mencegah penyebaran misinformasi COVID-19 dalam fitur WhatsApp:

1. Kenali berita palsu

Perhatikan tanda-tanda yang dapat membantu Anda memutuskan apakah informasi itu palsu. Misalnya pesan yang diteruskan tanpa sumber atau tanpa bukti. Foto, video, bahkan rekaman suara dapat direkayasa untuk menyesatkan Anda.

2. Berhenti dan pikirkan lagi sebelum Anda membagikan pesan yang diteruskan

Pesan dengan label "Diteruskan" (Forwarded) membantu Anda untuk mengetahui apakah pesan tersebut ditulis oleh teman atau kerabat, atau apakah pesan tersebut sebenarnya berasal dari orang lain. Ketika pesan diteruskan dari satu pengguna ke pengguna lain lebih dari lima kali, pesan ini akan ditandai dengan ikon ‘panah ganda’ untuk menunjukan bahwa pesan tergolong "Banyak Diteruskan" (Highly Forwarded), dan mungkin berpotensi mengandung misinformasi.

3. Bantu hentikan penyebaran 

Jika Anda menyadari bahwa sebuah informasi tidak terlihat benar atau membuat klaim medis tidak resmi, tanyakan kepada pengirim apakah mereka dapat memverifikasi informasi tersebut. Jangan teruskan pesan hanya karena orang lain meminta Anda untuk melakukannya, meskipun orang tersebut merupakan teman Anda.

4. Verifikasi dengan sumber lain

Cari faktanya secara online dan periksa situs yang dapat dipercaya seperti WHO, kementerian kesehatan di negara Anda, atau situs berita terpercaya untuk mengetahui dari mana cerita itu berasal.

5. Laporkan pesan atau akun pengguna yang terbukti membagikan informasi tidak akurat

Kami mendorong pengguna agar melaporkan konten, kontak, grup yang bermasalah kepada kami. Anda dapat melaporkan segala informasi dalam aplikasi WhatsApp dengan mengunjungi ‘Pengaturan/Setelah > Bantuan > Hubungi Kami.’

423