Solo, Gatra.com - Pelaksanaan karantina mandiri pada orang dalam pemantauan (ODP) di Solo dimungkinkan bertambah. Pasalnya ODP yang saat ini sedang menjalani masa karantina mandiri di rumah dinilai tidak tertib. Sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Solo terpaksa menambah jangkauan pemantauan.
Hal ini disampaikan oleh Lurah Mojosongo, Winarso mengatakan bahwa saat ini 17 rumah yang ada di Mojosongo, Solo terpaksa dikarantina. Pasalnya tambahan satu pasien yang positif corona yang masuk RSUD dr Moewardi Rabu (18/3) lalu berasal dari wilayah ini.
”Sebenarnya ibu yang saat ini positif sudah dikarantina sejak Jumat (pekan) lalu. Namun dia nggak tertib dan masih jalan-jalan ke pasar, bahkan Sabtu masih rewang,” ucap Winarso Kamis (19/3).
Sebagai informasi pasien dari Mojosongo ini dinyatakan positif pada Rabu (18/3). Pasien ini merupakan kerabat dari pasien Kadipiro. Usai dijemput tim medis, pihak kelurahan memutuskan untuk mengkarantina 17 rumah yang ada di sekitarnya. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi agar virus corona tidak menyebar. Selan itu, pihak kelurahan juga meminta penambahan logistic untuk warga 17 rumah yang akan menjalani karantina.
”Kalau kemarin kan hanya lima rumah. Satu rumah dari yang positif dan tetangga kanan kirinya. Tapi sekarang karantina kami perluas satu gang,” ucapnya.
Untuk penjagaan ini, Pemkot Solo akan melibatkan unsur TNI. Hal ini diperlukan agar ODP yang dalam masa karantina mengerti.
”Awalnya kan yang menjaga tetangga sekitar. Tapi karena yang bersangkutan merasa sehat, makanya masih bisa pergi kemana-mana. Ke depannya penjagaan akan melibatkan TNI,” ucapnya.
Penambahan ODP dibenarkan oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani. Selama ini, Pemkot telah memberikan pasokan logistik setiap hari. Namun sayangnya logistik yang diberikan tidak cukup.
”Sebenarnya mereka bisa saja beraktivitas di luar rumah. Tapi memang mereka harus menjaga diri,” ucapnya.
Kini Pemkot Solo akan melihat perkembangan lebih jauh. Jika dirasa perlu memindahkan 17 rumah dan ODP lainnya untuk isolasi, maka hal itu akan dilakukan. ”Makanya kita lihat tren perkembangannya seperti apa,” ucap pria yang menjabat sebagai Sekda Solo ini.
Pemkot Solo masih terus menunggu perkembangan dan arahan dari pemerintah provinsi dan pusat. Mengingat, adanya kewenangan membuat tempat isolasi yang lebih luas, merupakan kewenangan pusat.
”Makanya pak Wali (Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo) sendiri meminta informasi diperjelas. Sebab saat ini tidak jelas mana yang PDP dan mana yang PDP,” ucapnya.
Sebagai informasi Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mencatat sudah ada sekitar 100 orang yang menjalani karantina mandiri di rumah. Mereka ini merupakan orang yang terindikasi telah terpapar Virus Corona.
Caption : ODP Corona di kota Solo terus bertambah, Solo, Kamis (19/3). (GATRA/Novita Rahma)