Kupang, Gatra.com - Puluhan WNI yang hendak ke Timor Leste tertahan di Pos Indonesia, Motaain, karena tidak diizinkan masuk oleh Imigrasi Timor Leste di Batugede, menyusul pemberlakuan lockdown di negara tersebut. Timor Leste menutup pintu tapal batas, sejak Kamis (19/3). Langka ini diambil pemerintah Timor Leste dalam rangka pencegahan masuknya virus corana atau Covid 19.
Keputusan lockdown ini baru disampaikan secara lisan oleh Pemerintah Timor Leste kepada para pelintas batas di Pos Imigrasi Batugede Timor Leste saat mereka hendak mengurus dokumen. Mereka ditolak Imigrasi Timor Leste dan harus kembali.
Kepala Imigrasi Atambua, Halim membenarkan adanya puluhan WNI yang ditolak oleh imigrasi Timor Leste di Pos Batugede. Ia menyesalkan kejadian tersebut karena tanpa koordinasi atau pemberitahuan ke Pos Imigrasi Indonesia di Motaain.
“Saya kaget mengetahui masalah ini. Saya langsung ke Motaain untuk mengkoordinasikan dengan pejabat imigrasi di Pos Batugede Timor Leste. Ternyata mereka menjawab, atas perintah Direktur Imigrasi Timor Leste di Dili secara lisan. Saya tidak bisa berbuat banyak karena itu kebijakan Negara Timor Leste sehingga hanya bisa melaporkan ke atasan ,” kata Halim kepada Gatra.com, Kamis (19/3).
Dia juga menyebutkan, walau sejumlah puluhan WNI tertahan, namun pihak Imigrasi Timor Leste memberikan pengecualian dan mengizinkan sejumlah orang masuk. Antaranya mereka WNI yang kawin campur dengan warga Timor Leste.
“WNI murni mereka larang tidak boleh masuk. Tetapi yang kawin campur mereka izinkan. Selain itu juga ada sejumlah pedagang yang membawa barang dagangan seperti sembako dan lainnya diizinkan masuk,” tutur Halim.
Padahal lanjut Halim, ketika rapat koordinasi instansi terkait di Kupang termasuk dihadiri Konsul Timor Leste, dibahas bersama rencana penutupan tetapi ada kekecualian. Antaranya para pejabat Negara, Konsul, atau warga Negara baik Indonesia maupun Timor Leste yang memiliki urusan urgen dapat diizinkan dengan syarat yang cukup ketat.
“Semua itu sudah dibahas bersama dan tim gugus yang merumuskan ini dalam proses dan sudah diusulkan ke Jakarta. Sebagai Negara tetangga dan menjaga keharmonisan, seharusnya berita penutupan itu diinformasikan duluan kepada kami. Ini agar kami bisa memberitahukan menjelaskan kepada WNI yang mau ke Timor Leste," kata Halim.