Solo, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo terus memantau kondisi warganya yang sempat terpapar virus Corona melalui pasien yang positif. Sejak ditetapkan status kejadian luar biasa (KLB) pada Jumat (13/3) lalu, jumlah warga yang dikarantina terus bertambah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan sejauh ini kondisi warga yang menjalani karantina mandiri masih dalam kondisi baik dan tidak ada gangguan kesehatan.
"Kami melakukan pantauan setiap hari melalui video call," ucapnya Rabu (18/3).
Pemkot Solo mengupayakan suplai logistik pada warganya yang melakukan karantina mandiri.
"Mereka kan tidak boleh keluar rumah. Kalau ada yang mengeluh sesak nafas, pilek dan batuk langsung dijemput ke RS Moewardi," ucapnya.
Saat ini ada sekitar 100 orang yang dikarantina mandiri di rumah. Jumlah ini bertambah dari Jumat (13/3) lalu yang hanya 62 orang. Tambahan sekitar 45 orang berasal dari karyawan RSIS Yarsis Sukoharjo yang berkontak dengan pasien positif Corona.
Pihaknya meminta agar masyarakat umum tidak mengucilkan mereka yang tengah menjalani karantina mandiri. Pasalnya belum dipastikan apakah mereka suspect atau tidak, bahkan belum juga positif Corona.
"Kita karantina ini kan hanya karena mereka pernah berkontak dengan yang positif Corona. Lagi pula virus ini bisa sembuh. Siapa tahu dia tertular, makanya dikarantina untuk memutus rantai penyebarannya," ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengapresiasi masyarakat Solo yang menaati aturan dengan tertib. Dirinya memantau, sehari pasca penetapan KLB, Solo langsung sepi.
"Makanya kami juga memastikan agar anak-anak ini tidak malah keluyuran. Kami dari Satpol PP juga akan memantau tempat-tempat nongkrong anak-anak dan meminta mereka pulang ke rumah," ucapnya.