Home Ekonomi PLTS Karampuang Dapat Jadi Contoh Pengelolaan Energi Terbaru

PLTS Karampuang Dapat Jadi Contoh Pengelolaan Energi Terbaru

Jakarta, Gatra.com – Sinergi Masyarakat dan Badan Usaha dibidang pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Karampuang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, yang telah beroperasi sejak 2017, dinilai sukses dan berkesinambungan. 

Hal ini bisa dijadikan sebagai model percontohan pembangunan infrastruktur pedesaan berupa PLTS-PLTS Desa di seluruh Indonesia. 

 “Ini model percontohan PLTS Desa yang tepat, yang bisa dibangun di 7.000 desa di seluruh Indonesia. Makanya harus dipelihara baik, karena selain menjadi sumber energi listrik untuk rumah tangga, juga untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi kegiatan industri pedesaan,” kata  Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agung Laksono, didampingi Asisten I Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat M.Natsir disela-sela kunjungan kerja. 

Agung meminta, energi yang dihasilkan PLTS Karampuang tidak hanya dimanfaatkan untuk listrik rumah tangga saja, tetapi juga untuk kegiatan produktif. 

“Kalau bisa disini juga dibuat kompleks rumah makan sehingga menjadi pusat kuliner. Karena selain panorama Pulau Karampuang indah, dunia bawah laut sekeliling pulau ini juga bagus buat menyelam,” ujar Agung.

COO PT Sky Energy Indonesia, (SEI) Tbk Kurniadi Widyanta mengatakan, selain dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga,  energi ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan wisata dan industri setempat. 

“Melihat realitas pengelolaan PLTS yang sudah beroperasi berkesinambungan di Pulau Karampuang, maka ini (PLTS Karampuang) dapat dijadikan percontohan bagi daerah-daerah lain. Selain mendukung proyek energi terbarukan, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut,” ujar Kurniadi.

Kurniadi mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan pendampingan teknis sampai 20 tahun ke depan.  Menurutnya, inovasi PLTS Desa Karampuang ini dapat diterapkan pada program pemerintah yang saat ini sedang digalakkan, yakni pembangunan infrastruktur pedesaan bagi desa-desa di seluruh Indonesia yang berstatus Desa Sejahtera dan Desa Mandiri. 

Panel surya yang digunakan di PLTS Karampuang ini, juga bisa digunakan untuk program pembangunan panel surya untuk Puskesmas dan sarana umum yang kini sedang digalakkan pemerintah. 

“Sky Energy dapat menjadi solusi penyedia tenaga listrik surya di Indonesia. Teknologi  ini sangat cocok dibangun di banyak lokasi dan pulau-pulau tropis di seluruh Indonesia yang sepanjang tahun melimpah sinar matahari,” ujar Kurniadi.

Dikatakan, saat ini, dari lebih 17 ribu pulau yang dimiliki Indonesia, dan dari 2.200 pulau yang sudah berpenghuni, baru sekira 1.800 pulau yang sudah dialiri listrik. Sedangkan 400 pulau sisanya belum dialiri listrik karena jauh dari infrakstruktur utama, dan juga penduduknya sedikit. 

“Model pembangunan dan pengelolaan ala PLTS Karampuang inilah, yang dinilai cocok untuk dibangun di pulau-pulau kecil tersebut,” katanya. 

Dalam pengoperasiannya, lanjut Kurniadi, PLTS Karampuang dikelola oleh PT Karampuang Multi Daya (KMD), sebuah badan usaha listrik desa yang dimiliki oleh masyarakat setempat melalui Koperasi Cahaya Karampuang, dan badan usaha. 

“PLTS Karampuang mempunyai kapasitas optimal 598 kWp (kilo Watt peak). Telah dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan listrik 800 rumah tangga dari 11 dusun di Pulau Karampuang yang memiliki luas 6 kilometer persegi,” katanya. 

Menggunakan teknologi panel surya (solar cell) sebagai sumber energi, PLTS Karampuang lanjut Kurniadi, tentu sangat arif lingkungan karena proses produksinya tidak menghasilkan imbas limbah dan sampah. Ada 4 instalasi yang dibangun di Pulau Karampuang, yakni PLTS I dibangun di Dusun Karampuang I, PLTS 2 di Dusun Karaeng, PLTS 3 di Dusun Ujung Bulo, dan PLTS 4 di Dusun Karampuang II. 

Menurut Kurniadi, PLTS Karampuang merupakan bagian dari hibah proyek kemakmuran hijau Millenium Challenge Account (MCA) Indonesia. PLTS ini salah satu program yang tercakup dalam perjanjian Compact, sebuah perjanjian antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat untuk mendukung pembangunan rendah karbon di pedesaan, pulau, dan daerah terpencil melalui proyek energi terbarukan (renewable energy). 

Selain membangun PLTS Karampuang ini, PT SEI tercatat juga telah membangun satu proyek percontohan pertama di Indonesia, PLTS Terapung Bifacial, di atas danau Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (UI). 

PT SEI salah satu perusahaan andalan di dalam kelompok bisnis Trinitan Grup. Fokus bisnis dari Trinitan Group meliputi pembangunan sektor ekonomi energi terbarukan (renewable energy) dan ekonomi hijau (eco-green). Seperti produksi solar module, solar cell, property, LED lighting, dan pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan.

261

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR