Semarang, Gatra.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah (Jateng) meminta bangunan gedung milik pemerintah daerah yang menganggur digunakan untuk ruang isolasi dan perawatan pasien Virus Corona.
Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto mengatakan perkembangan wabah Virus Corona atau Covid-19 terus meningkat sehingga perlu ruangan untuk perawatan pasien, sedangkan kapasitas ruangan di rumah sakit terbatas.
Dia mengatakan, ruangan di rumah sakit tidak seluruhnya hanya untuk menangani pasien Virus Corona, tapi juga para pasien lainnya yang memerlukan perawatan.
“Perlu ada persiapan ruangan untuk perawatan pasien, sehingga kami minta bangunan gedung milik pemerintah daerah yang saat tidak terpakai bisa digunakan untuk ruang isolasi dan perawatan pasien Virus Corona,” katanya dalam jumpa pers di Gedung DPRD Jateng di Jalan Pahlawan, Semarang, Rabu (18/3).
Menurut Bambang, data perkembangan terakhir kasus Virus Corona di Jateng, yakni sebanyak 1.005 orang dalam pemantauan (ODP), sebanyak 69 orang pasien dalam pemantauan (PDP).
Sedangkan sembilan orang dinyatakan positif Virus Corona, tujuh masih dalam perawatan di beberapa rumah sakit dan dua orang meninggal dunia.
Lebih lanjut, Bambang, menyatakan rumah sakit tidak boleh menolak pasien sehingga perlu adanya penambahan ruangan perawatan.
“Kami akan mendukung anggaran dana untuk pembangunan fasilitas dan sarana prasanan penanggulangan Virus Corona. Dananya bisa menggunakan mendahului perubahan APBD,” ujarnya.
Anggaran dana juga digunakan pengadaan pakaian alat pelindung diri (APD) bagi para medis yang menangani pasien, masker dan thermal scanner untuk memeriksa suhu tubuh.
Mengenai besarnya dana yang dialokasikan, politisi dari PDIP ini menyatakan masih menunggu pembahasan dengan tim anggaran dari eksekutif.
“Besarnya anggaran akan dibahas Badan Anggaran DPRD dengan tim anggaran pemerintah daerah. Nanti kalau dananya sudah disetujui saya informasikan kepada wartawan,” kata Bambang.
Untuk memantau perkembangan Virus Corona di daerah, lanjut Bambang, telah meminta para 120 anggota DPRD Jateng turun langsung ke daerah pemilihan masing-masing hingga 31 Maret 2020.
“Kami nantinya akan meminta laporan dari anggota dewan guna melakukan langkah penanganan selanjutnya,” ujar Bambang.