Home Kesehatan Penyemprotan Disinfektan Sasar Tempat Ibadah dan Pasar

Penyemprotan Disinfektan Sasar Tempat Ibadah dan Pasar

Banyumas, Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas berupaya menangkal penyebaran wabah virus Corona dengan menyemprotkan cairan disinfektan di sejumlah tempat ibadah dan pasar. Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti arahan dari pusat agar menjaga kebersihan lokasi yang menjadi tempat kerumunan warga.

Sekretaris BPBD Banyumas, Ariono Poerwanto mengatakan, penyemprotan cairan disinfektan menyasar tempat ibadah seperti gereja, tempat umum, seperti Pasar Wage dan taman-taman yang biasa dijadikan tempat berkumpulnya masyarakat. Pada Rabu (18/3), penyemprotan dilakukan pada 10 lokasi.

"Kita melakukan penyemprotan di tempat umum, termasuk di Masjid Agung (Baitussalam) karena permintaan dari takmir masjid. Pagi ini ada beberapa tempat ibadah yang mengundang kami untuk penyemprotan disinfektan kemudian sore juga masih ada dan nanti malam di Pasar Wage. Kemungkinan masih bisa bertambah, tergantung permintaan," ujarnya di sela proses penyemprotan di Masjid Agung Baitussalam Purwokerto, Jawa Tengah Rabu (18/3).

Proses penyemprotan di Masjid Agung Baitussalam dilakukan pada tempat yang sering disentuh publik, di antaranya area pilar, toilet, tangga jalur-jalur sirkulasi jemaah yang masuk ke dalam maupun keluar masjid. Selain itu, penyemprotan dilanjutkan ke ruangan sekretariat, hingga pintu dan pagar.

Ariono mengatakan, pihaknya selalu bersiaga selama 14 hari masa pencegahan penyebaran virus Corona. Sesuai dengan masa durasi perkembangan virus tersebut.

Dia menyarankan kepada warga untuk membuat semprotan disinfektan secara mandiri dan menyemprotkan cairan tersebut di sekitar rumah. Ia juga meminta warga proaktif selalu menjaga kebersihan karena penyemprotan dinilai tidak maksimal untuk menangkal penyebaran virus corona.

"Sebetulnya sangat mudah untuk membuat cairan ini. Isinya hanya campuran bayclin dan air biasa. Untuk membeli cairan khusus itu sekarang justru harganya mahal," ujarnya.

Ketua Takmir Masjid Agung Baitussalam Purwokerto, Muhammad Hisbul Muflihin mengatakan, pihaknya telah mengadakan sanitasi lingkungan, di antaranya penyemprotan ini. Untuk antisipasi lainnya pihaknya membentuk tim kesehatan untuk memeriksa kesehatan jemaah.

"Kami akan mengadakan deteksi suhu kepada para jemaah, yang Insya Allah akan kami lakukan di enam titik. Untuk para jemaah dengan suhu badan di atas 36 derajat diharapkan tidak datang ke masjid," kata Hisbul.

Terkait dengan kegiatan ibadah, kata dia, pengurus Masjid Agung Baitussalam Purwokerto memutuskan tetap menyelenggarakan salat wajib lima waktu termasuk salat Jumat dengan antisipasi seperti pengecekan suhu tubuh.

"Sedangkan untuk kajian rutin setelah mahrib dan subuh tetap berjalan dengan alasan dari waktu rapat pengurus masjid, peserta tidak lebih dari tiga puluhan. Untuk kajian yang sifatnya besar yaitu pada Ahad pagi yang diselenggarakan oleh majelis tabligh Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Salafi dan lain sebagainya kami hentikan terlebih dahulu sampai waktu yang memungkinkan," ujarnya.

539