Tegal, Gatra.com - Temuan makanan mengandung bahan-bahan berbahaya di Jawa Tengah menempati peringkat dua di Indonesia. Hal ini berdasarkan pengawasan yang dilakukan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Dari pengawasan Badan POM secara nasional, Jawa Tengah masih rangking dua di Indonesia yang makanannya mengandung bahan-bahan berbahaya, contohnya boraks, formalin dan rhodamin B," kata Kepala BPOM Semarang I Gusti Ayu Adhi Aryapatni di sela sosialisasi cerdas memilih pangan yang aman dari bahan berbahaya di Gedung Arofah Kota Tegal, Selasa (17/3).
I Gusti Ayu mengatakan, makanan mengandung bahan-bahan berbahaya yang ditemukan rata-rata tahu, mie basah, ikan asin, kerupuk, dan terasi. "Ada yang mengandung rhodamin, ada yang mengandung boraks," katanya.
Dengan masih banyaknya penyalahgunaan bahan-bahan berbahaya dalam pangan tersebut, BPOM menurut I Gusti Ayu terus melakukan pengawasan, dan mengedukasi dan pelaku usaha yang sebagian besar adalah industri rumah tangga dengan melibatkan Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan di provinsi maupun kabupaten atau kota.
Langkah edukasi juga dilakukan kepada masyarakat agar kesadaran mereka untuk tidak membeli dan mengonsumsi makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya meningkat.
"Selama masyarakat masih membeli dan mengonsumsi produk yang mengandung bahan berbahaya, ya pelaku usaha masih akan produksi terus. Alasannya permintaan masyarakat. Jadi dua-duanya kita edukasi," ujar I Gusti Ayu.
Di tempat yang sama, anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani meminta BPOM untuk rutin melakukan inspeksi mendadak ke pasar-pasar dan pabrik yang memproduksi makanan secara masal.
"Harus dipastikan makanan yang diproduksi memiliki ijin edar karena ijin edar menjadi salah satu indikasi jaminan menggunakan bahan yang aman bagi tubuh manusia," tandas Dewi Aryani.
Dewi Aryani juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap beredarnya makanan dan minuman yang mengandung bahan maupun zat berbahaya. "Makanan punya peran penting dalam menjaga kondisi tubuh terutama di masa saat ini sedang mewabah virus corona," tandas legislator dari PDI Perjuangan ini.