Bandar Lampung, Gatra.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di provinsi Lampung mengalami lonjakan tinggi.
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mencatat, sampai Februari 2020 terdapat 1.408 kasus di seluruh wilayah Lampung dengan angka kematian akibat DBD mencapai 10 orang sepanjang Januari-Februari 2020.
"Peningkatan DBD terjadi pada Januari dan Februari, peningkatan terjadi selalu bertepatan dengan musim hujan, untuk Maret 2020 ada 325 kasus DBD, dan ini sudah menurun" ujar Kabid Promkes Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, Media Lisna kepada wartawan, Selasa (17/3).
Sampai Februari 2020 terdapat 5 kabupaten/kota di Lampung dengan jumlah kasus DBD tertinggi.
Yakni kabupaten Lampung Selatan sebanyak 408 kasus, Lampung Tengah 212 kasus, Lampung Timur 203 kasus, Pringsewu 129 kasus, dan Kota Bandar Lampung 70 kasus, dan daerah lainya relatif dibawah 100 kasus.
Sedangkan korban meninggal akibat Demam DBD di Lampung tercatat sebanyak 10 orang terjadi di Kabupaten Lampung Tengah dengan jumlah kematian 5 orang pada. Kemudian 2 kasus kematian di Lampung Timur, 1 kasus kematian di Kota Metro, 1 kasus di Pringsewu, dan 1 kematian di Lampung Utara.
Terkait penanggulangan dan pencegahan, Lisna menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pencegahan sudah dilakukan sejak bulan Oktober lalu.
" Selain di fogging yang terpenting jentik nyamuknya harus dibasmi, ini kami tekankan agar lebih maksimal," tutup Lisna.
Seperti diketahui, Provinsi Lampung memiliki catatan tinggi pada kasus DBD yang terjadi setiap musim penghujan, Pada 2019 lalu, kasus DBD di Lampung mencapai angka 5.592 kasus dengan angka kematian akibat DBD sebanyak 17 kasus.
Peningkatan DBD yang signifikan tersebut sempat membuat Lampung menduduki posisi tertinggi dalam catatan kasus DBD dibanding Provinsi lain.
Namun perihal fantastis nya angka kasus DBD di Lampung tersebut belakangan diklarifikasi oleh pihak Dinas Kesehatan Lampung.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana menjelaskan angka DBD di Lampung menjadi tinggi karena ada kasus bukan termasuk DBD tetapi juga di laporkan dalam data.
"Ada kesalahan, yang bukan DBD tetapi demam dengue itu pun dilaporkan ke pusat, akhirnya Lampung melonjak, sebenarnya selisihnya cukup banyak, seperti 42 kasus namun yang terlapor menjadi 400 " papar Reihana.
Atas kesalahan laporan data tersebut, Reihana mengaku pihaknya telah mengklarifikasi kepada pihak kementrian.