Kebumen, Gatra.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, melakukan langkah antisipasi kemungkinan terinfeksinya pasien dalam pemantauan (PDP) virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia di RSUD Margono, Sabtu pekan lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kebumen, Dwi Budi Satrio mengatakan salah satu yang dilakukan adalah disinfeksi dan pembatasan aktivitas keluarga PDP meninggal dunia. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi menyebarnya virus corona, meski PDP tersebut belum terkonfirmasi positif covid-19.

Selain itu, sesuai dengan protap Kemenkes dan WHO untuk penanganan virus corona , Dinkes juga melacak kontak atau contact tracking pasien meninggal dunia tersebut. Mereka juga disarankan untuk membatasi aktivitas.

“Ya untuk kasus yang kemarin, kita sudah melakukan contack tracking, ya,” katanya.

Selain itu, Dinas Kesehatan juga telah melakukan disinfeksi di rumah PDP meninggal dunia. Dia pun menjamin, petugas mengenakan APD standar aman WHO.

“Kemudian pengamanan petugas. Terus kemudian, aktivitas keluarga dibatasi ruang geraknya. Terus kemarin kita melaksanakan disinfeksi di rumah almarhumah,” ujarnya.

Meski begitu, Budi membantah bahwa PDP tersebut sudah positif corona. Pasalnya, hingga saat ini pihaknya belum menerima hasil pemeriksaan sampel swab bersangkutan yang menentukan positif atau negatif covid-19.

“Yang menentukan positif dan negatif adalah lab Litbangkes Kemenkes,” tandasnya.

Dia mengimbau agar warga membatasi aktivitas tak penting. Lebih baik menghindari kerumunan. Kalau pun harus ke kerumunan, warga diminta menggunakan masker dan selalu menyediakan hand sanitizier.