Sleman, Gatra.com - Usai pengumuman satu orang positif terpapar virus Corona Covid-19 pada Minggu (15/3), 80 orang tercatat mengajukan permintaan tes laboratorium ke RSUP Dr Sardjito. Akibat pandemi virus ini, DPRD DIY menunda semua kegiatan hingga akhir bulan.
Meningkatnya permintaan tes Covid-19 disampaikan Kepala Bagian Hukum dan Kemitraan RSUP Sardjito Banu Hermawan di kantornya, Selasa (17/3). "Sejak pengumuman satu pasien positif, hingga hari ini 80 warga telah meminta pengujian tes. Paling banyak permintaan pada kemarin, Senin (16/3)," ujarnya.
Banu mengatakan, setiap orang dibebani biaya sekitar Rp500 ribu untuk tes ini. Pasien mesti datang ke bagian Poli Paru guna menjalani pemeriksaan awal baik rontgen maupun cek medis awal. Dari pemeriksaan awal ini, keputusan perlu tidaknya te Covid-19 akan ditentukan.
Dari 80 orang itu, beberapa orang dinyatakan berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Hal ini karena mereka punya riwayat bepergian ke luar negeri empat belas hari sebelumnya.
RSUP Dr Sardjito telah memberikan kartu pantau ke ODP. Kartu ini memuat saran kesehatan dan nomor darurat unit pelayanan 24 jam jika terjadi kondisi membahayakan.
"Mewakili RSUP Dr Sardjito kami membantah berita bahwa pasien balita berusia tiga tahun yang positif Covid-19 meninggal. Saat ini, pasien sudah membaik. Batuk, sesak napas, berkurang dan suhu tubuh menurun," jelasnya.
Sampel swab pasien balita ini terus diperiksa setiap hari. Hasil uji swab pada kedua orang tua si bocah menunjukkan mereka negatif. Keduanya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) karena menemani anaknya.
Banu juga mengatakan, pada Minggu (15/3) malam, pihaknya menerima dua pasien laki-laki sekitar usia 57 tahun yang menderita batuk, panas tinggi, dan sesak napas. Keduanya berasal dari satu rumah sakit rujukan di Kota Yogyakarta. Sampel swab mereka sudah dikirim ke Balitbangkes, Kementerian Kesehatan.
"Total PDP yang kami rawat jumlahnya lima orang. Soal apakah salah satunya merupakan sivitas UGM, saya tidak berhak memberikan penjelasan," kata Banu soal kabar bahwa salah satu pengajar UGM terduga terpapar Covid-19.
Pihak RSUP Dr Sardjito mengapresiasi rencana Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit DIY yang berwenang menguji sampel swab pasien terduga Covid-19. Menurut Banu, hal ini akan mempersingkat waktu pengujian, minimal dalam sehari.
Secara terpisah, Ketua DPRD DIY Nuryadi menyatakan pihaknya menunda dan menjadwal ulang seluruh kegiatan rapat paripurna dan kunjungan ke luar daerah dan luar negeri. Kunjungan tamu dari luar daerah juga ditunda.
"Mungkin kami jadwalkan di awal bulan depan. Hingga ini dilakukan, kami meminta seluruh komisi untuk fokus di internal DIY dan mencari tahu di masyarakat tentang kondisi terakhir," katanya.