Siantar, Gatra.com - Pemerintah Kota Siantar, Sumatera Utara, diimbau tidak perlu panik atau khawatir berlebihan menanggapi virus corona atau Covid-19. Namun masyarakat diminta untuk tetap waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan. Pencegahan diantaranya tetap menjaga pola dan perilaku hidup bersih dan sehat. Hingga saat ini belum ditemukan satu pun warga Siantar terpapar virus Corona.
Walikota Siantar Hefriansyah Noor mengatakan, aktivitas penyelenggaraan pemerintahan, pendidikan, dan bidang lainnya tetap berjalan seperti biasa. Hanya saja sebagai langkah antisipasi dan pencegahan. Hefriansyah meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) termasuk camat dapat mengimbau masyarakat dalam mengantisipasi terjangkit virus Corona atau Covid-19.
"Dinas Kesehatan agar langsung tanggap bagi yang sakit dan rumah sakit rujukan yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih," tukasnya, saat rapat antisipasi dan pencegahan virus Corona bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Siantar di ruang rapat kantor Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda), Senin (16/3).
Apabila tidak urgen agar warga mengurangi perjalanan jarak jauh serta memperkuat daya tahan tubuh. Jangan gegabah untuk memberlakukan Lockdown. Untuk masyarakat Siantar yang sekolah di Tiongkok sudah dievaluasi selama 14 hari dan negatif Corona. Pemerintah juga memerintahkan 19 Puskesmas yang ada untuk melaksanakan pengamatan. Sesuai laporannya ke Dinas Kesehatan, para pasien dipisah-pisahkan.
Koorkoordinasi dengan rumah sakit swasta dan klinik-klinik juga sudah dilakukan. Bahkan, Rumah Sakit Umum dr Djasamen Saragih agar koordinasi ke Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumut supaya bisa memberi masker dan alat pelindung diri bagi petugas. "Apabila ada tetangga baru pulang dari daerah terjangkit agar melapor ke Dinas Kesehatan. Kerja sama pemerintah dengan masyarakat dalam mencegah penyebaran sangat diperlukan," pintanya.
Perlengkapan seperti masker, hand sanitizer, termometer tembak, dan barang langka lainnya, Hefriansyah memohon kerja sama dengan kepolisian supaya tidak terjadi penumpukan. Upaya pencegahan lainnya, sosialisasi dilakukan di mana-mana, membagi leaflet, memantau masyarakat yang baru pulang dari daerah terjangkit pasien yang diragukan, dan keseragaman desinfektan yang disemprotkan agar diganti alkohol 70 persen.
Diimbau kepada seluruh masyarakat kota Siantar membatasi pertemuan yang melibatkan banyak orang seperti Car Free Day (CFD), apel pagi/sore, dan finger print diganti manual. "Sekolah secara online (pembelajaran di rumah), ada jadwal cadangan, dan agar Dinas Pendidikan melakukan kegiatan untuk libur sekolah. Bagian Pemerintahan agar membuat edaran langkah-langkah yang perlu dilakukan," pungkasnya.