Pekanbaru, Gatra.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Riau, berharap Dishub Kabupaten/Kota melakukan penertiban pelabuhan tikus yang ada di wilayahnya. Hal itu dilakukan untuk cegah masuknya penumpang atau barang yang terpapar virus corona (Covid-19).
Kepala Dishub Riau, Taufik Oesman, mengatakan, penertiban pelabuhan tikus termasuk salah satu cara membendung penyebaran virus corona di Riau.
"Kalau memang kewajiban penertiban pelabuhan tikus itu oleh provinsi, itu kami lakukan. Saya sudah perintahkan kabid pelayaran untuk menertibkan itu. Dan Kabupaten/Kota wajib juga menertibkan itu," jelasnya kepada Gatra.com, Senin (16/3).
Dia menyebutkan, keberadaan pelabuhan tikus, cukup merisaukan, karena tidak ada kontrol keluar masuk orang atau barang. Oleh sebab itu penertiban menjadi solusi untuk memberangus pelabuhan tikus.
"Bukan untuk Corona saja, ini menyangkut keselamatan pelayaran. Setiap kapal yang berangkat itu kan memerlukan izin dari Syahbandar. Bagaimana izin belayar mau diberikan kalau berangkat dari pelabuhan tanpa izin," tekannya.
Pelabuhan tikus selama ini menjadi tempat masuknya barang-barang ilegal. Bukan hanya itu pelabuhan illegal tersebut sering kali menjadi tempat menurunkan penumpang oleh sejumlah kapal.
Dalam kondisi pandemi global virus corona, pemantauan terhadap mobilitas orang dan barang menjadi penting dilakukan. Hal ini untuk meminimalkan penyebaran virus corona yang dibawa oleh penderita maupun barang yang terpapar, dari suatu negara.
Bagi Riau yang berbatasan dengan Selat Malaka dan sejumlah negara lainnya, keberadaan pelabuhan illegal tersebut membuat provinsi ini kian rentan terpapar virus Corona. Terlebih panjang garis pantai Riau mencapai lebih kurang 2.000 kilometer.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Nazir, membenarkan rentannya wilayah-wilayah yang memiliki pelabuhan tikus. Sebab kata Mimi, pemantauan terhadap kondisi kesehatan penumpang hanya dilakukan di pelabuhan resmi.
"Ya kalau tidak resmi, tentu Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) tidak Ada disana. Jadi tidak terpantau kalau ada (orang) yang masuk melalui jalur tidak resmi," imbuhnya.
Ia menambahkan, sampai saat ini pasien suspect Corona di Riau sempat mencapai 10 orang, namun dari jumlah tersebut sembilan orang sudah dinyatakan negatif.