Lombok Barat, Gatra.com - Hajatan budaya Malean Sampi (mengejar sapi, red) kembali digelar para petani peternak di Desa Selat, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Minggu (15/3). Even Malean Sampi ini digelar sebagai wujud rasa syukur petani peternak atas panen padi dengan hasil produksi yang semakin meningkat.
Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid mengungkapkan apa yang diinisiasi masyarakat Desa Selat dengan menggelar even budaya ini secara mandiri sebagai sebuah inovasi desa yang harus tetap ditumbuhkembangkan bagi upaya memajukan pariwisata di Lombok Barat dengan tetap melestarikan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat petani peternak khususnya.
“Sebelumya saya meminta Dinas Pariwisata untuk menginventarisir potensi-potensi pariwisata di masing-masing desa yang bisa dijadikan event menarik untuk bisa menggaet minat wisatawan berkunjung ke Lombpk Barat,” ungkap Bupati.
Sepengetahuan Bupati, sudah ada puluhan proposal dari desa desa se Lombok Barat yang sudah menyodorkan potensi potensi event di masing masing desanya yang bisa digelar.
Bupati juga mengungkapkan, tidak hanya sekedar daftar event sajayang sudah teridentifikasi, namun juga jauh lebih penting bagaimana event tersebut bisa dipublikasikan secara masif dan seluas-luasnya melalui berbagai media yang ada. Dengan demikian event event tersebut bisa lebih dikenal oleh wisatawan domestik hingga mancanegara.
Bupati juga salut terhadap masyarakat Selat yang tetap mempertahankan tradisi "Manoang", sebuah tradisi mengantarkan makanan ke sawah bagi keluarga yang bekerja di sawah. Tradisi ini harus dilestarikan karena merupakan peninggalan orangtua terdahulu. "Tradisi ini harus tetap dipertahankan, mengingat di zaman modern saat ini tradisi ini sudah mulai menghilang, " ungkap Fauzan.
Terkait Covid-2019, yang saat ini menjadi isu internasional, Bupati meminta masyarakat untuk tidak menghadapinya secara berlebihan bahkan panik. Bupati mengingatkan agar kewaspadaan dini harus tetap dijaga. Caranya, masyarakat harus tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan masing-masing. “Pemerintah dalam menghadapi wabah ini tidak tinggal diam, namun tetap bekerja keras memberikan pemahaman dan mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan selalu menjaga kebersihan, " ungkap Bupati.
Kepala Desa Selat Sabudi melaporkan, Malean Sampi ini diikuti 47 pasang sapi sebagi peserta dari kecamatan Narmada dan Lingsar. Malean Sampi dijadikan sebagai wahana silaturrahmi antar petani peternak dan sebagai wujud syukur atas panen padi yang sudah dilakukan.